Sulaiman dan pasukannya kembali ke Bahrain membawa Hajar Aswad tanpa ada perlawanan. Beberapa ulama dan penguasa Makkah sempat mencoba meminta batu tersebut padanya. Namun, mereka tidak mendapat apa-apa selain kehilangan nyawa mereka.
Muhammad bin Ubaidillah bin Husain al-Fathimi al-Mishri sebagai sultan Fathimiah saat itu sangat marah mendengar perbuatan bawahannya. Ia takut hal itu memperburuk citra Fathimiah sebagai penguasa Makkah kala itu. Ia memaksa keluarga Sulaiman untuk mengembalikan Hajar Aswad ke Ka’bah.
Keluarga Sulaiman akhirnya mengembalikan Hajar Aswad setelah mencurinya selama 23 tahun. Namun, batu tersebut dikembalikan dengan keadaan terbelah menjadi 7. Sebuah riwayat menjelaskan bahwa pecahan terjadi akibat dimainkan oleh penguasa Bahrain.