Home Seputar Islam Ini lah Sejarah Singkat Kota Madinah, Kota Peristirahatan Terakhir Rasulullah

Ini lah Sejarah Singkat Kota Madinah, Kota Peristirahatan Terakhir Rasulullah

by Farrel Dimas Saputra

Kota Madinah, adalah tempat yang sangat penting bagi penyebaran Islam di dunia. Sejarah kota Madinah atau Madinah Al Munawwarah, (juga Madinat Rasul Allah, Madīnah an-Nabī) merupakan kota utama di Arab Saudi. Madinah ialah kota yang ramai diziarahi atau dikunjungi oleh kaum Muslimin. Dikota ini berdiri Masjid Nabawi yang mempunyai keutamaan bagi umat muslim.

Kota Madinah pada masa sebelum perkembangan Islam dikenal dengan nama Yathrib. Kota Yathrib dahulu merupakan pusat perdagangan. Kemudian setelah Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah, kota ini diubah menjadi Madinah sebagai pusat perkembangan Islam hingga Nabi wafat dan dimakamkan di sana. Selanjutnya kota ini menjadi pusat para sahabat dan penerus Nabi Muhammad, hingga dikenal sebagai kota pusat khalifah. Ada tiga Khalifah yang memerintah dari kota ini yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan. Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib pusat pemerintahan bergeser ke Kufah di Irak karena adanya gejolak politik akibat terbununya khalifah Utsman oleh kaum pemberontak.

Dalam Hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa : “Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) memiliki pahala 1000x. Dan Shalat di Masjidil Haram (Mekkah) memiliki pahala 100000x”. Kota ini memiliki penduduk sekitar 600.000 jiwa. Bagi umat islam kota ini dianggap sebagai kota suci. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, Madinah menjadi pusat dakwah, pengajaran dan pemerintahan Islam. Dari kota ini lah Islam berkembang ke seluruh Jazirah Arab, dan kemudian menyebar ke seluruh belahan dunia.

Terletak sekitar 453 kilometer dari Mekkah, Kota Madinah dikelilingi oleh bukit-bukit tandus dari Pegunungan Hijaz, dengan Gunung Uhud sebagai puncak tertinggi. Sebelum bernama Madinah, kota ini lebih dikenal sebagai Yatsrib.

Tak jelas kapan awal mula kehidupan di Madinah. Namun, pemukiman Yahudi sudah terdeteksi di sana pada zaman pra-Kristen. Arus utama orang Yahudi diyakini terjadi sebagai akibat pengusiran mereka dari Palestina oleh Romawi pada 135 M. Beberapa suku Yahudi terkemuka yang mendiami daerah itu adalah Bani Qaynuqa’, Bani Qurayza, dan Bani Al-Nadir, dikutip dari Aljazeera.

Baca Juga:  Abbas bin Firnas, Ilmuwan Islam Pertama Penemu Mesin Penerbangan

Setelah runtuhnya bendungan Marib di Yaman, beberapa suku Arab tiba di Madinah, termasuk di antaranya adalah suku Aws dan Khazraj. Kedatangan orang Arab ini tentu membawa perselisihan dengan orang Yahudi. Namun, kedua kelompok sepakat untuk melindungi Madinah dari serangan luar.

Pada 622 M, Nabi Muhammad SAW hijrah atau berpindah dari Mekkah dan menjadi tonggak baru sejarah Madinah. Di tahun yang sama, Nabi SAW membuat Piagam Madinah (Mitsaq al-Madinah) yang mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan politik di kota itu.

Dengan adanya konstitusi itu, penduduk Madinah yang berasal dari beberapa suku dan agama dapat hidup dengan adil dan harmonis. Kota Madinah pun menjadi ibu kota administrasi dari pusat pemerintahan Islam hingga 661 M.

Di Kota Madinah, ada tiga situs penting yang menjadi saksi perjalanan Islam, yaitu Masjid Nabawi, Masjid Quba, dan Gunung Uhud. Masjid Nabawi merupakan tempat peristirahatan terakhir Nabi Muhammad SAW dan bisa menampung hingga 1 juta jemaah, dikutip dari Visit Saudi. Ini menjadi bangunan pertama di Jazirah Arab dengan lampu listrik, yang dipasang pada 1909. Sementara Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan menuju Madinah.

Sejarah singkat kota madinah setelah kekuasaan beralih kepada bani Umayyah pusat pemerintahan dipindahkan ke Damaskus dan ketika pemerintahan berpindah kepada bani Abassiyah, pemerintahan dipindahkan lagi ke kota Baghdad. Pada masa Nabi Muhammad SAW, penduduk kota madinah adalah orang yang beragama Islam dan orang Yahudi yang dilindungi keberadaannya. Namun karena penghianatan yang dilakukan terhadap penduduk Madinah ketika perang Ahzab, maka kaum Yahudi diusir keluar Madinah. Kini Madinah bersama kota suci Mekkah dibawah pelayanan pemerintah kerajaan Arab Saudi yang merupakan pelayan kedua kota suci.

Wallahu A’lam Bishawb

Related Posts

Leave a Comment