Home » Berita » Jejak Perjuangan KH. Idham Chalid : Sosok Ulama di Uang Rp5.000

Jejak Perjuangan KH. Idham Chalid : Sosok Ulama di Uang Rp5.000

by Arventza Martins
2 minutes read
Sosok dibalik uang 5000 / Sumber pribadi

PROGRESIF EDITORIAL – Ketua Umum PBNU dari 1956 hingga 1984, KH Idham Chalid akan menghiasi mata uang Rupiah pecahan 5.000. Kiai yang Pahlawan Nasional tersebut, ditetapkan atas Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2016 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional sebagai Gambar Utama pada Bagian Depan Rupiah Kertas dan Rupiah Logam Negara Kesatuan Republik Indonesia.    

 Menurut Bank Indonesia sebagaimana dilansir di situs resminya, bi.go.id, mengatakan, “penetapan gambar pahlawan nasional tersebut dilakukan berdasarkan koordinasi Bank Indonesia dengan Pemerintah yaitu Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, Sekretaris Kabinet, Kementerian Hukum dan HAM, termasuk dalam pengurusan persetujuan penggunaan gambar pahlawan nasional oleh ahli waris,” yang diakses Kamis (15/9).

 Bank Indonesia, tambah situs tersebut, akan menerbitkan uang Rupiah NKRI dengan desain baru sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang (UU Mata Uang), dengan ciri sebagaimana diatur dalam UU tersebut.

 Salah satu ciri uang sebagaimana Pasal 7 UU Mata Uang adalah memuat gambar pahlawan nasional yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden. KH Idham Chalid lahir pada tanggal 27 Agustus 1921 di Amuntai, Kalimantan Selatan. Ia menjadi Ketua Umum PBNU pada usia relatif muda, 34 tahun. Dan di antara ketua-ketua umum yang lain, ia merupakan yang terlama.

Fakta menarik KH. Idham Chalid

Indonesia pernah memiliki seorang tokoh politik yang begitu berpengaruh namun tetap hidup sederhana. Ia menduduki jabatan-jabatan penting negara—mulai dari Wakil Perdana Menteri, Menteri Kesejahteraan Rakyat, hingga Ketua DPR dan MPR. Bahkan di tubuh organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), ia menjadi Ketua Tanfidziyah PBNU terlama dalam sejarah, selama 28 tahun berturut-turut (1956–1984). Namun meski berada di lingkaran kekuasaan, ia tidak menjadikan posisinya sebagai jalan untuk menumpuk fasilitas atau kekayaan. Tokoh itu adalah KH. Idham Chalid, sosok ulama sekaligus negarawan yang namanya kini diabadikan dalam pecahan uang Rp5.000.

Bagi banyak orang, Idham Chalid adalah simbol keteladanan. Sebab, meski pernah menjadi Ketua DPR, ia justru dikenal dengan sebutan “ketua termiskin”. Sebutan itu muncul bukan karena ia benar-benar miskin, melainkan karena gaya hidupnya jauh dari gemerlap fasilitas negara yang sering melekat pada pejabat publik.

وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ

“Wallahu a’lam bishawab” 

 “Dan Allah Maha Mengetahui (kebenaran yang) sesungguhnya”. 

Related Posts

Leave a Comment