Doria memimpin ratusan kapal perang Galleon yang melegenda itu, ditambah dengan pasukan tempur yang jumlahnya ratusan ribu. Tetapi, berbeda dengan Barbarossa yang hanya memiliki sepertiga dari kekuatan musuh baik kapal maupun pasukan.
Meskipun demikian, hal tersebut tak membuat Barbarossa merasa takut atau pun mundur. Pertempuran ini terjadi pada 28 September 1538, di Preveza.
Dalam pertempuran ini, 10 kapal pasukan Salib ditenggelamkan, 30 kapal ditahan tanpa kehilangan satu kapalpun, dan sekitar 1000 pasukan Salib ditahan. Pertarungan antara Khairuddin Barbarossa dengan Andrea Doria ini dikenal dengan nama Battle of Preveza.
Atas prestasinya ini, Khairuddin kemudian diundang ke Istana Topkapi oleh Sultan Sulaiman untuk menerima anugrah Kaptan-i-Derya (Chip of Admiral) angkatan laut Turki, sekaligus sebagai beylerbey (Governor of givernors) Turki Utsmani di Afrika Utara.
Khairuddin Barbarossa ini sangat dikenang sebagai pahlawan bangsa Turki, bahkan kehebatannya tersebut disejajarkan dengan para sultan Turki Utsmani yang hebat seperti Muhammad Alfatih dan Sulaiman Alkanuni.
Khairuddin Barbarossa menghembuskan nafas terakhirnya di usia 68 tahun dengan sangat tenang di kamar pribadinya. Namun versi lain menyebutkan bahwa Khairuddin Barbarossa meninggal pada usia 78 tahun, pada tahun 1546. Pada saat itu Khairuddin Barbarossa memimpin pasukan untuk merebut Malta dari tangan Knight of St. John dari Britania Raya. Namun dalam pertempuran itu, Khairuddin gugur. Khairuddin dimakamkan di Istanbul, Turki.
Namun sayangnya, banyak sejarah yang ada menceritakan kisah Khairuddin Barbarossa yang berkebalikan dengan apa yang kita baca atau lihat di film sekarang ini.
Entah apa alasannya, namun ada indikasi kalau bangsa Barat seperti ingin mengubah cerita sejarah dengan memelintir kisah sang pelaut jenius ini. Bangsa-bangsa barat kemudian hari memelintir cerita aslinya sehingga menunjukkan sifat Barbarossa yang berkebalikan dengan aslinya.