Suatu hari, seorang ulama muda bersama rombongannya datang ke makam Sunan Ampel. Sepintas tiada yang aneh dari rombongan tersebut. Namun, mereka berasal dari berbagai dunia gelap seperti pejalang, bramacorah, penjudi, peminum, dan lain sebagainya.
Hal itu disadari oleh seorang ulama besar yang kebetulan juga berada di tempat itu. Ia merasa terganggu dengan kegaduhan rombongan itu. Lantas, ulama itu pergi ke Pasuruan untuk mengadukan hal tersebut ke keponakannya yang sangat masyhur di kalangan ulama.
Ulama muda itu bernama KH. Hamim Thahari Djazuli atau lebih dikenal dengan Gus Miek. Kemunculannya penuh dengan kontroversi karena strategi dakwah dan pemikirannya yang sejak muda jauh melampaui logika manusia biasa.
Sedangkan, ulama besar itu bernama KH. Achmad Shiddiq, rais PBNU tahun 1984-1991 yang juga merupakan paman dari KH. Abdul Hamid. Keduanya terkenal sangat jenius dan dianugerahi karomah yang luar biasa. Sehingga, banyak orang biasa hingga pejabat dan ulama yang meminta pendapat dari keduanya dalam masalah dunia maupun akhirat.
