Home Khutbah Khutbah: Meningkatkan Iman dan Taqwa dalam Menyambut Tahun Baru Hijriyah

Khutbah: Meningkatkan Iman dan Taqwa dalam Menyambut Tahun Baru Hijriyah

by Arundaya Maulana
Introspeksi Tahun Baru/Freepik

الحمد لله . الحمد لله الذي قسم الزمان أعواما . وقسم الأعوام شهورا وأياما . على ما اقتضته الحكمة والتدبير . وافتتح كل عام بشهره المحرم . وجمله بيوم عاشوراء المعظم . الذي فضله في الجاهلية والإسلام شهير . أحمده سبحانه وتعالى و أشكره . و أتوب إليه , أستغفره . و أستعيذه و أستجيره . و أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له . شهادة تنجي قائلها من يوم الزحام . و أشهد أن سيدنا محمدا عبده و رسوله سيد الأنام . أللهم صل وسلم على سيدنا محمد الذي أنقذنا من الظلام . وعلى أله وصحبه الكرام . أما بعد . فيا أيها الحاضرون . عليكم بثبوت الإيمان و التقوى بالله . فإن الفائزون هم المتقون . 

معاشر المسلمين رحمكم الله 

Seiring dengan masuknya tahun baru 1445 H. marilah kita semua meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Alloh Swt. agar kita menjadi insane yang lebih baik dari waktu-waktu sebelumnya. Sebab dengan menjadi yang lebih baik, dari segi tata karma, kehidupan sosial, terutama dalam hal ibadah, maka kita tercatat sebagai orang-orang yang beruntung. Namun bila kemerosotan yang malah teralami, mungkin kita tergolong orang-orang yang celaka. 

معاشر المسلمين رحمكم الله 

Rosululloh Saw. bersabda : علامة الشقاوة أربعة , tanda-tanda kecelakaan itu ada 4. Yang pertama : نسيان الذنوب الماضية , lupa terhadap dosa-dosa yang dulu dilakukan. Orang-orang yang dengan mudah melupakan perbuatan dosanya, malah menganggap sebagai perlakuan yang biasa-biasa saja, mereka akan jarang sekali bahkan mungkin tidak sama sekali, bertobat dan memohon ampunan kepada Alloh Swt. sehingga dosanya semakin lama semakin menumpuk tanpa sedikitpun tersentuh ampunan Alloh Swt. 

Yang Kedua : ذكر الحسنات الماضية  , selalu mengingat perbuatan-perbuatan baiknya di masa lalu. Orang-orang yang selalu mengingat ingat kebaikannya akan membentuk jiwanya menjadi jiwa yang merasa telah cukup berbuat baik, sehingga semangat dan gairah untuk menambah kebaikan-kebaikan yang lain menjadi kurang dan malah terkesan tidak mau karena menganggap jasa dan kebaikannya telah amatlah banyak. Hal ini merupakan kerugian besar terutama bagi dirinya sendiri. 

Baca Juga:  Duhai Agamaku, Bangunlah dari Tidur Panjangmu!

Yang ketiga dan keempat : 

 نظره إلى من فوقه في الدنيا و نظره إلى من دونه في الأخرة  untuk urusan duniawi dia melihat orang yang di atasnya, sedang untuk urusan agama dia melihat orang yang di bawahnya. 

Related Posts

Leave a Comment