Home Dawuh Kyai Pentingnya Bersholawat kepada Nabi dan Beristigfar

Pentingnya Bersholawat kepada Nabi dan Beristigfar

by Arundaya Maulana
Freepik/Urgensi Bershalawat dan Beristigfar

PROGRESIF EDITORIAL – Dalam agama Islam, bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW dan beristigfar adalah dua amalan penting yang memiliki makna mendalam dan dampak positif bagi kehidupan seorang Muslim. Kedua praktik ini bukan hanya simbol dari kecintaan dan penghormatan kepada Rasulullah SAW serta permohonan ampun kepada Allah SWT, tetapi juga cara untuk mendapatkan berkah dan ketenangan spiritual. 

Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW

Bersholawat adalah bentuk penghormatan dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW, yang dianggap sebagai pembawa risalah Allah kepada umat manusia. Dalam Al-Qur’an, Allah sendiri memerintahkan umat Islam untuk bersholawat kepada Nabi. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (QS. Al-Ahzab: 56).

Bersholawat memiliki banyak manfaat. Pertama, bersholawat adalah bentuk pengakuan akan perjuangan dan pengorbanan Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan pesan Islam. Dengan bersholawat, umat Islam mengekspresikan cinta dan penghormatan mereka kepada Rasulullah. Kedua, bersholawat adalah doa agar Nabi memperoleh kedamaian dan berkah dari Allah. Selain itu, bersholawat juga mendatangkan kebaikan bagi yang melakukannya. Dalam sebuah hadis, Nabi SAW bersabda, “Barang siapa yang bersholawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali” (HR. Muslim).

Dengan bersholawat, kita juga mendekatkan diri kepada Nabi Muhammad SAW dan menyadari betapa pentingnya mengikuti teladan beliau dalam kehidupan kita sehari-hari. Bersholawat menjadi pengingat bahwa kita harus menjaga akhlak, perilaku, dan keimanan kita sesuai dengan ajaran beliau.

Beristigfar

Beristigfar adalah permohonan ampun kepada Allah atas segala kesalahan dan dosa yang telah kita perbuat. Istigfar bukan hanya mengakui dosa, tetapi juga menyadari kelemahan manusiawi kita dan perlunya bimbingan dan rahmat dari Allah. Allah berfirman, “Dan barang siapa yang beristigfar (memohon ampun) kepada Tuhannya, kemudian ia bertaubat, maka sesungguhnya Tuhan-Nya Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Furqan: 71).

Istigfar memiliki manfaat besar bagi jiwa dan hati seorang Muslim. Pertama, beristigfar membantu membersihkan hati dan pikiran dari dosa dan kesalahan. Ia adalah bentuk penyesalan dan niat untuk memperbaiki diri. Kedua, beristigfar mendatangkan rahmat dan ampunan dari Allah. Dalam sebuah hadis, Nabi SAW bersabda, “Barang siapa yang memperbanyak istigfar, maka Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka” (HR. Ahmad).

Baca Juga:  Tata Cara Melaksanakan Umrah

Ketika kita beristigfar, kita menyadari bahwa kita tidak sempurna dan membutuhkan ampunan Allah. Ini mengajarkan kita untuk rendah hati, jujur kepada diri sendiri, dan berusaha untuk selalu menjadi lebih baik. Beristigfar juga menguatkan ikatan kita dengan Allah, mengingatkan kita bahwa hanya kepada-Nya kita berserah diri.

Kesimpulan

Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW dan beristigfar adalah dua amalan penting dalam Islam yang memberikan banyak manfaat bagi seorang Muslim. Bersholawat adalah bentuk cinta dan penghormatan kepada Rasulullah, sekaligus doa untuk mendekatkan diri kepada teladan beliau. Beristigfar adalah pengakuan atas dosa dan permohonan ampun kepada Allah, sekaligus upaya untuk memperbaiki diri dan mendapatkan rahmat-Nya. Kedua amalan ini, ketika dilakukan dengan hati yang ikhlas, membawa ketenangan, kedamaian, dan keberkahan dalam hidup kita.

Sumber : Pengajian Rutin Senin “Nderek Abah Yai”, April (2024).

Related Posts

Leave a Comment