Home Khutbah Pentingnya Meredam Amarah

Pentingnya Meredam Amarah

by Arundaya Maulana
Pentingnya Menahan Amarah/Freepik

الحمد لله . ان الحمد لله الذى أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله. أرسله بشيرا ونذيرا وداعيا الى الله باذنه وسراجا منيرا. أشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له. شهادة اعدها للقائه ذخرا. واشهد ان محمدا عبده و رسوله. ارفع البرية قدرا. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه وسلم تسليما كثيرا. أما بعد. فياأيها الناس اتقوالله حق تقاته ولاتموتن الا وأنتم مسلمون. 

Maasyiral Muslimin Rohimakumulloh 

Marilah pada hari Jum’at yang penuh barokah ini, kita saling mengingatkan dan saling berpesan, agar kita selalu meningkatkan taqwa kita kepada Allah SWT. Meningkatkan ketaqwaan dengan sebenar-benarnya berarti senantiasa memperbanyak amal ibadah serta tetap mempertahankan ibadah-ibadah yang telah dikerjakan. Juga semakin berusaha menghindar dari perbuatan-perbuatan dosa dan maksiat serta tidak henti-henti memohon ampunan Allah atas semua kesalahan yang telah dikerjakan sebelumnya. Dengan meningkatkan ketaqwaan kita, maka semakin besar peluang kita menjadi hamba yang dekat dengan Allah dan selalu mendapat naungan ridlo dan rahmatNya. 

Jamaah Jumah Rohimakumulloh 

Sayyidina Ali Karramallahu Wajhah suatu ketika menyampaikan bahwa ada 4 amal perbuatan yang berpahala besar namun amat berat dikerjakan. Bahkan menurut beliau, ke 4 amal ini adalah amal yang paling berat diantara amal-amal yang lain. Sehingga siapa saja yang mampu mengamalkan 4 hal ini, ia adalah manusia yang hatinya dipenuhi oleh keimanan dan tingkah lakunya dinaungi pertolongan Allah. Amal yang pertama adalah 

العفو عند الغضب 

“ Memberi maaf pada saat dihinggapi kemarahan” 

Memberi maaf bukanlah yang hal mudah, apalagi ketika dalam keadaan emosi. Biasanya, saat orang dalam  keadaan marah, maka ia sulit mengendalikan diri. Ucapan kotor, umpatan dan bahkan kutukan akan keluar dengan amat ringan. Ada pula yang secara spontan mewujudkan amarahnya dengan tindakan fisik seperti memukul dan sebagainya. Sehingga, bila ada seseorang yang mampu memberi maaf pada saat amarah sedang menghinggapinya, maka berarti ia telah melakukan amal yang amat sangat berat. Nabi Muhammad bersabda : 

من كف غضبه كف الله عنه عذابه 

“Barang siapa mampu mengendalikan amarahnya, maka Allah akan mengendalikan (menjauhkan) siksaNya” 

Nabi Muhammad pernah mengajarkan cara meredam amarah pada sabda beliau : 

إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ ، وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ ، وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ ، فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ ‏. 

“Sesungguhnya amarah itu dari setan dan sesungguhnya setan tercipta dari api, dan api dapat padam dengan air. Maka ketika salah satu dari kalian marah, segeralah berwudlu” 

Ikhwanul Muslimin Rohimakumulloh 

Amal berat yang kedua adalah : 

الجود في العسرة 

“Pemurah dan dermawan pada kondisi sedang mengalami kesulitan” 

Menjadi dermawan bukanlah perkara gampang bahkan bagi orang yang berkecukupan apalagi bagi orang-orang yang sedang mengalami kesulitan. Sebab itulah bila ada yang bisa demikian maka ia telah melakukan amal yang berat dan berpahala besar. Pahala yang paling besar baginya adalah kedekatannya dengan Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda : 

السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنْ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنْ الْجَنَّةِ قَرِيبٌ مِنْ النَّاسِ 

بَعِيدٌ مِنْ النَّارِ 

“Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan sorga, dekat dengan manusia dan jauh dari neraka” 

Hadits ini bukanlah sekedar hadits motivasi, tetapi merupakan petunjuk dan rambu-rambu, bagi siapapun yang ingin memposisikan diri dekat dengan Allah SWT, maka hendaklah ia menjadi orang yang dermawan dalam segala kondisi. 

Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh 

Amal berat yang ketiga adalah : 

العفة في الخلوة 

“Menghindarkan diri dari tindakan haram dalam keadaan sepi” 

Kita terkadang lupa bahwa, apa yang kita perbuat, besar atau kecil, sedikit atau banyak, semua dilihat oleh Allah SWT. Yang sering terjadi, kita ingin perbuatan baik kita walaupun sedikit terlihat oleh orang-orang disekitar kita, bahkan ada juga yang berkeinginan agar hal baik yang tidak ia kerjakan diketahui orang sebagai jerih payahnya. Namun saat kita melakukan dosa atau maksiat, kita ingin agar hal itu tidak diketahui oleh orang lain. Maka, amal ketiga ini merupakan ujian akan keikhlasan seseorang dalam pengakuannya sebagai hamba Allah. Bahwa untuk melakukan ataupun menghindari dosa, seseorang tidak perlu memperhatikan orang di lingkungannya. Karena Allah senantiasa mengawasi. Mari kita ingat, jika seseorang meninggalkan suatu perbuatan karena orang lain, akan disebut riya. Dan jika seseorang melakukan suatu perbuatan karena orang lain, akan menjadi syirik, sebagaimana disampaikan oleh Al Imam Ibnu Iyadl : 

ترك العمل  لأجل الناس رياء ، والعمل لأجلهم شرك 

Amal berat yang keempat adalah : 

قول الحق لمن يخافه 

“Berkata benar pada orang yang ditakuti” 

Jelas sekali materi terakhir ini berhubungan dengan kejujuran. Karena kebanyakan orang berbicara menyesuaikan atau melihat siapa yang diajak bicara. Seringkali orang akan membicarakan hal-hal yang disukai lawan bicaranya, apalagi jika lawan bicara itu adalah orang yag ditakuti kareha hubungan kerja, hubungan keluarga atau karena jabatan. Dengan kata lain, amal terberat yang ke empat ini merupakan usaha meghindarkan diri dari kebiasaan menjilat. Baik menjilat kepada atasan atau kepada orang yang ditakuti. Seharusnya kita amalkan perintah Nabi Muhammad dalam sabdanya : 

قل الحق ولو كان مرا 

“Berkatalah benar walaupun (berakibat) pahit” 

Ma’asyirol Muslimin, sidang jum’at yang berbahagia… 

Demikian khutbah yang dapat saya sampaikan padu Jum’at kali ini, semoga kita semua diberi pertolongan oleh Allah untuk menjadi orang yang pemaaf dan orang yang dermawan. Semoga Allah selalu menghindarkan kita dari perbuatan dosa dan maksiat. Semoga Allah menjauhkan dari diri kita, ucapan-ucapan bohong yang menjilat dan menganugerahi kita kejujuran. Semoga Allah senantiasa memakaikan busana keimanan kepada kita semua dan menghiasi dengan hiasan ketaqwaan. Amien Ya Robbal Alamin. 

إن أحسن المواعظ الشافية , كلام من لا يخفى عليه خافية , والله سبحانه وتعالى يقول , وبقوله يهتدي المهتدون , وإذا قرئ القرآن فاستمعوا له لعلكم ترحمون ـ Î. بارك الله لي لكم في القرآن العظيم , ونفعني وإياكم بما فيه من الأيات و الذكر الحكيم , وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم . 

Penulis : Muhammad Zidnal Falah

Related Posts

Leave a Comment

[elementor-template id="2865"]