PROGRESIF EDITORIAL-Peperangan yang sering terjadi di masa hidup Rasulullah mengakibatkan korban berjatuhan dari pihak sahabat. Tak sedikit sahabat yang meninggal dunia dan banyak juga yang mengalami luka-luka ringan maupun berat.
Kondisi ini telah mengatuk seorang perempuan dari sekian sahabat Nabi untuk mengabdikan diri sebagai tenaga medis. Beliau adalah Rufaidah Al-Anshariyah, perempuan asli kota Yasrib (Sekarang berubah nama menjadi Madinah).
Rufaidah Al-Aslamiyah lahir di Yathrib, kurang lebih 25 tahun sebelum kedatangan Rasulullah saw. Beliau tergolong ke dalam marga Aslam yang merupakan salah satu marga dari suku Khazraj di Madinah. Beliau merupakan kaum Ansar, yakni golongan orang yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Beliau mengalami masa jahiliah dan masa Islam dalam sekaligus.
Rufaidah al-Anshariyah termasuk perempuan berpengaruh di masa Rasulullah. Beliau memeluk Islam dan berbaiat kepada Nabi setelah berhijrah ke kota Madinah. Perempuan ini pernah terlibat dalam dua peperangan, yaitu Perang Khandak dan Perang Khaibar.
Rufaidah dikenal sebagai perempuan cerdas, yang menghabiskan waktu hidupnya untuk membaca dan mencatat al-Qur’an. Beliau berasal dari keluarga terpandang yang kaya raya. Semenjak masuk Islam, harta kekayaannya banyak didermakan untuk membantu perjuangan Rasulullah.
Rufaidah menerima pendidikan keperawatan dari ayahnya yang bernama Sa’ad Al-Aslami yang merupakan seorang tabib terkemuka. Sejak kecil, praktik keperawatan sudah melekat di kehidupannya. Ketika Islam masuk ke Madinah pada abad VII, Rufaidah telah menjadi mukhalaf dan berhasil menggabungkan keilmuannya dalam bidang keperawatan dengan ajaran Islam.