Home » Berita » Tidur Sore dalam Pandangan Islam: Kenikmatan Sesaat, Bahaya yang Mengintai

Tidur Sore dalam Pandangan Islam: Kenikmatan Sesaat, Bahaya yang Mengintai

by Arventza Martins
2 minutes read
Bahaya tidur sore / Freepik

PROGRESIF EDITORIAL – Islam memandang tidur sebagai kondisi hilangnya roh dari tubuh untuk sementara waktu. Namun, karena masih terikat dengan tubuh tersebut, roh akan kembali, dan tidak menyebabkan kematian permanen.

Tidur dalam Islam diyakini sebagai kematian kecil. Rasulullah saw. bersabda dalam sebuah hadis yang menyatakan bahwa ketika terbangun dari tidur, beliau seakan telah dihidupkan kembali dari kematian, sehingga dianjurkan memanjatkan doa

Dalam salah satu hadits dijelaskan:

 مَنْ نَامَ بَعْدَ الْعَصْرِ فَاخْتُلِسَ عَقْلُهُ فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ

Artinya:  Barang siapa tidur setelah waktu ashar, lalu hilang akalnya, maka jangan pernah salahkan kecuali pada dirinya sendiri (HR Ad-Dailami).

Meski para ulama menghukumi hadits di atas sebagai hadits dlaif namun hadits di atas masih relevan dalam konteks fadla’il al-a’mal (perbuatan keutamaan). 

Pernah ada seseorang yang menyangsikan penjelasan salah satu pendakwah tentang risiko tidur setelah ashar. Akhirnya ia pun mencoba untuk tidur setelah ashar untuk membuktikan apakah benar tidur di waktu tersebut akan berisiko menjadikan pelakunya sebagai orang yang gila. Ia pun mencoba tidur setelah melaksanakan shalat ashar, tidurnya tampak terlelap hingga ia baru terbangun saat waktu sudah menginjak separuh malam (dini hari). Setelah terbangun ia langsung bergegas pada pendakwah tadi untuk komplain:    “Engkau pernah berkata kalau tidur setelah ashar mengakibatkan gila atau hilangnya akal. Lihat aku, aku tidur setelah ashar dan aku sama sekali tidak merasa gila” ungkap orang tersebut.

Pendakwah tersebut menjawab dengan senyum dan penuh ketenangan: “Apakah ada perilaku orang gila yang melebihi hal ini. Engkau datang menuju rumah seseorang pada saat dini hari sedangkan orang-orang dalam keadaan tidur?” Orang yang komplain tersebut diam seketika, ia membenarkan ucapan pendakwah tersebut dengan penuh rasa malu. (Habib Zain bin Smith, Fawaid al-Mukhtarah, halaman 591).

Kesimpulan : 

Tidur sore setelah Ashar tidak dianjurkan dalam Islam karena dapat menghilangkan berkah waktu dan menimbulkan dampak buruk, meski hadis tentang hal ini dinilai dhaif. Intinya, Islam mengajarkan agar umatnya memanfaatkan waktu sore untuk berzikir, beramal, dan beraktivitas bermanfaat, bukan untuk tidur yang berlebihan.

وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ

“Wallahu a’lam bishawab” 

 “Dan Allah Maha Mengetahui (kebenaran yang) sesungguhnya”. 

Related Posts