Home Esai Growth Mindset: Sebuah sikap yang harus dimiliki oleh seorang Muslim

Growth Mindset: Sebuah sikap yang harus dimiliki oleh seorang Muslim

by Aqila Nur Rahmalia
freepik/growth-mindset

PROGRESIF EDITORIAL – Dalam ulasan spesial Hari Pendidikan Nasional 2024, Tim Redaksi akan mengajak Anda berdialektika mengenai konsep ‘Pola Pikir Bertumbuh’ dalam islam, dan seberapa penting dipelajari serta diterapkan dalam kehidupan sehari -hari. Growth mindset adalah konsep yang diperkenalkan dan dipopulerkan oleh psikolog Carol Dweck. Ini merujuk pada keyakinan bahwa kemampuan dan kualitas seseorang bisa berkembang melalui dedikasi, latihan, dan usaha keras. Hal ini berlawanan dengan “fixed mindset” yang percaya bahwa kemampuan seseorang ditentukan oleh faktor-faktor yang tidak bisa diubah, seperti kecerdasan atau bakat bawaan.

Taukah anda bahwa Islam telah memperkenalkan konsep ini jauh sebelumnya Perlu dipahami bahwa ‘mindset’ atau Pola pikir, secara umum, adalah sistem kepercayaan yang mengarahkan cara kita bertindak, bereaksi, dan menangani situasi. Konsep yang sama terlihat dalam literatur Islam. Kata “AQLI” digunakan oleh Allah SWTdalam Al-Quran. Allah SWT memberitahu kita dalam Al-Quran bahwa kita harus menggunakan akal kita untuk melihat tanda-tanda Allah dan semakin dekat dengan-Nya. Jadi, ketika seseorang menggunakan akalnya untuk mengamati dan memahami pesan Allah, bisa dikatakan bahwa ia memiliki tingkat akal yang tinggi.

Terkait penerpakan pola pikir ini, Al-Quran adalah satu-satunya Kitab yang memiliki pedoman untuk setiap aspek pengembangan diri. Yang paling penting, Al-Quran menyoroti bahwa penyucian Nafs atau Jihad Al-Nafs atau pengembangan diri (semuanya sama) membentuk dasar kesuksesan sebagai seorang Muslim. Oleh sebab itu secara normatif konsep ‘growth mindset’ sangat penting dan dijunjung tinggi oleh setiap muslim. Umat Islam harus menunjukkan respons dari sebuah permasalahan menggunakan pola pikir yang berkembang. ‘Growth Mindset’ kemudian digunakan sebagai bentuk Muhasabah dengan mengidentifikasi kelemahan/kesalahan kita dan mulai memperbaikinya, mencurahkan lebih banyak usaha dan waktu sebelum menghadapi bentuk ujian lainnya. Hal yang perlu diingat adalah bahwa perasaan rendah diri, tidak bahagia, atau sedih adalah hal yang NORMAL. Perbedaannya terletak pada bagaimana cara seseorang mengarahkan perasaan itu sehingga berdampak pada proses pendewasaan diri

Pola Pikir ini kemudian tidak mudah untuk diterapkan, sehingga penting dikenalkan dan diajarkan sejak dini. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jaidumrong dkk (2023) menjelaskan bahwa ‘Growth mindset’ dapat berpengaruh pada pencapaian studi siswa melalui beberapa mekanisme. Siswa dengan ‘growth mindset’ cenderung lebih termotivasi untuk belajar dan mencapai tujuan akademik mereka. Mereka melihat tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan meningkatkan diri, yang dapat meningkatkan motivasi dan pencapaian akademik. Selain itu, ‘growth mindset’ juga mendorong siswa untuk lebih berusaha dan bertahan menghadapi kesulitan belajar. Mereka percaya bahwa usaha mereka akan membawa perbaikan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar. Sehingga, ‘growth mindset’ membantu siswa menggunakan strategi pembelajaran yang adaptif, seperti mencari bantuan saat diperlukan dan mengadopsi pendekatan belajar yang lebih dalam. Hal ini dapat mengurangi ketakutan akan kegagalan, karena siswa dengan ‘growth mindset’ melihat kegagalan sebagai langkah menuju kesuksesan, yang dapat meningkatkan kemauan mereka untuk menghadapi tantangan. Dengan demikian, ‘growth mindset’ berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku siswa yang mendukung pencapaian studi yang lebih baik.

Baca Juga:  Inilah Tata Cara Makan Minum Sesuai Anjuran Rasulullah!

Hal ini yang kemudian perlu digaris bawahi oleh para pengajar di lembaga pendidikan atau orang tua untuk menumbuhkan pola pikir bertumbuh. Pendekatan islam mungkin dapat digunakan sebagai landasan yang baik untuk diajarkan. Kita harus menyadari dan menyampaikan pesan kepada anak-anak kita bahwa terkadang hidup akan sulit dan perjuangan akan menghampiri kita, dan sebagai ciptaan Allah SWT yang tidak sempurna, kita harus kembali kepada-Nya dalam segala kondisi terbatas oleh kemampuan dan tidak dapat melakukan segala sesuatunya sendiri tanpa pertolongan dan izin-Nya.

Related Posts

Leave a Comment