Home Seputar IslamHikmah di Balik Penyakit

Hikmah di Balik Penyakit

by Abdul Wahid Tamimi
1 minutes read

Di suatu kota bernama Karbala, terjadi pertempuran antara al-Ahl al-Bayt (zuriat Rasulullah saw.) pimpinan al-Husain bin Ali bin Abu Thalib dengan pasukan Umayyah pimpinan Ubaidillah bin Ziyad.

Pertempuran tersebut begitu sengit dan mencekam. Bahkan, nyaris seluruh pria dari al-Ahl al-Bayt maju di garis terdepan.

Namun, terdapat seorang remaja yang jatuh sakit di tengah mereka. Dialah Ali bin al-Husain yang digelari al-Zayn al-Abidin (perhiasan para ahli ibadah).

Ali ketika itu sangat ingin menyusul sang ayah untuk berjihad. Namun, penyakit yang menjangkitinya semakin ganas sehingga menghambat keinginannya untuk berjihad.

Di tenda, Ali dirawat oleh bibinya dan para wanita yang tinggal di kemah. Bibinya yang bernama Zainab binti Ali bin Abu Thalib bahkan bekerja 2 kali, yaitu merawat dan menjaganya dari ancaman pembunuhan yang bisa datang kapan saja.

Benar saja, kala itu Umayyah menang telak. Hampir seluruh al-Ahl al-Bayt yang berjihad syahid di medan perang, tak terkecuali sang ayah, al-Husain, yang terpenggal kepalanya.

Ali adalah salah satu dari 3 pria yang selamat dari tragedi tersebut selain al-Hasan al-Mutsanna (Hasan II) dan Zaid bin al-Hasan al-Ablaj. Namun, berbeda dengan kedua sepupunya, Ali selamat tanpa berjihad.

Dari mereka bertiga, keturunan Rasulullah tetap lestari hingga saat ini dan InsyaAllah hingga hari kiamat nanti.

Related Posts

Leave a Comment