Ali Imran (3): 14:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Menunjukkan bahwa kecintaan pada dunia adalah fitrah, tetapi jangan sampai melalaikan tujuan akhirat.)
Al-Ankabut (29): 64:
وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang melalaikan dan permainan belaka. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.” (Menekankan bahwa kehidupan akhirat adalah kehidupan yang kekal dan sebenarnya.)
Ayat-ayat diatas menerangkan kehidupan dunia yang sementara, jadi kita harus yakin terhadap diri kita, terhadap hati kita bahwa kehidupan kita di dunia ini hanyalah kesenangan yang sangat-sangat sedikit dan tidak ada apa-apa dibandingkan dengan kehidupan kita di akhirat kelak.
Seorang hamba yang yakin bahwa ia akan bertemu dengan tuhannya, ia akan terus merasa kurang dan khawatir terhadap kurangnya amal yang telah ia kumpulkan. Tak pernah merasa cukup agar ia terus semangat untuk beribadah, yang mana demikian itu merupakan sifat dari orang-orang yang beriman, dan bersih hatinya.
Sobat muslim! Ketika kalian merasa bahwa sudah terlambat untuk bertaubat, sudah terlalu banyak kemaksiatan yang telah dilakukan. Jangan ragu! Janganlah sekalinya engkau enggan kembali kepada Allah SWT! Karena sebesar apapun dosa yang kalian lakukan, tidak ada bandingannya dengan ampunan Allah SWT.
Ingatlah bahwa seorang hamba menuju Allah SWT dengan berjalan, maka Allah SWT akan menuju hambanya dengan berlari, jika seorang hamba menuju Allah SWT dengan berlari, maka Allah SWT melakukannya dengan sesuatu yang lebih besar!
Sungguh keengganan yang muncul dalam hati kalian! Itu semua adalah bisikan-bisikan dari setan yang terkutuk! Tidak ada tempat kembali melainkan Allah SWT, tidak ada yang pantas disembah kecuali Allah SWT yang Maha Esa.
Oleh karena itu sobat muslim, jika memang benar smartphone itu adalah ‘setan gepeng’ dan kita tidak bisa lepas darinya karena kebutuhan kerja ataupun berkomunikasi. Maka buatlah pembatas, seperti ‘oh! hp ini hanya saya gunakan untuk menelpon atau mengurus bisnis saya.’ selain itu ya sudah matikan saja HP-nya. Kan memang HP itu untuk membantu pekerjaan manusia, bukan untuk mengalihkan pekerjaan manusia.
Kita patut berhati-hati, karena tanpa kita inginkan saja HP itu akan terus memunculkan hal-hal negatif seperti iklan-iklan yang menggunakan foto wanita berpakaian tidak syar’i dan masih banyak lainnya! Sebagai seorang muslim kita harus bijak dalam memanfaatkan teknologi.