PROGRESIF EDITORIAL – KH. Agoes Ali Masyhuri adalah seorang ulama yang dikenal dengan kedalaman ilmu dan kebijaksanaannya dalam memberikan nasihat. Beberapa pernyataan beliau memberikan wawasan yang mendalam mengenai bagaimana seharusnya kita menjalani kehidupan ini dengan penuh kesadaran dan konsistensi. Pernyataan-pernyataan beliau sering kali mengandung makna yang luas dan relevansi yang mendalam, yang dapat kita telaah melalui ajaran Islam yang lebih luas. Dalam artikel ini, kita akan mengkaji tiga pernyataan KH. Agoes Ali Masyhuri dan menghubungkannya dengan hadis serta ayat Al-Qur’an yang relevan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. “Bisa Itu Kalah dengan Biasa”
Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa kemampuan atau keterampilan (bisa) seseorang tidak selalu lebih penting daripada kebiasaan atau rutinitas yang konsisten. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang memiliki keahlian dan kemampuan khusus, tetapi jika mereka tidak melakukannya secara rutin atau konsisten, keahlian tersebut mungkin tidak memberikan dampak yang maksimal. Sebaliknya, kebiasaan baik yang dilakukan secara konsisten dapat membawa hasil yang lebih besar daripada kemampuan yang hanya digunakan secara sporadis.
Dalam konteks ini, KH. Agoes Ali Masyhuri mengajarkan kita bahwa konsistensi dan kebiasaan yang baik adalah kunci untuk meraih hasil yang diinginkan, bahkan lebih penting daripada sekadar kemampuan atau pengetahuan yang ada.
Untuk mendukung pemahaman ini, mari kita rujuk kepada hadis Rasulullah SAW yang relevan:
“Sebaik-baik amal adalah yang dilakukan dengan konsisten, meskipun sedikit.” (HR. Bukhari)
Hadis ini menekankan bahwa kualitas amal terletak pada konsistensinya, bukan hanya pada besarnya amal tersebut. Konsistensi dalam melakukan amal yang baik, meskipun dalam jumlah yang kecil, lebih bernilai di sisi Allah daripada amal besar yang dilakukan secara tidak konsisten.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan katakanlah, ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang beriman akan melihat pekerjaanmu itu.’” (QS. At-Tawbah: 105)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah menilai amal berdasarkan konsistensi dan kualitasnya. Bekerja dengan tekun dan konsisten dalam amal baik adalah hal yang diperhitungkan oleh Allah. Hal ini sejalan dengan pemahaman bahwa kebiasaan baik yang dilakukan dengan konsisten akan memberikan hasil yang lebih baik daripada kemampuan yang tidak diimbangi dengan kebiasaan tersebut.
2. “Sak Bejo-Bejone Wong Eling, Isih Bejo Wong Sing Waspodo”
Pernyataan ini dapat diartikan bahwa seseorang yang selalu ingat kepada Allah (eling) adalah orang yang beruntung, tetapi orang yang lebih berhati-hati (waspodo) dalam menjalani hidupnya adalah orang yang sebenarnya lebih beruntung. Ini mengajarkan kita pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian dalam hidup, selain hanya sekedar ingat kepada Allah.
Menggunakan hikmah ini, KH. Agoes Ali Masyhuri menekankan bahwa selain memiliki kesadaran spiritual, kita juga perlu memiliki sikap berhati-hati dan waspada dalam setiap tindakan kita. Kewaspadaan dalam menjalani kehidupan membantu kita untuk lebih berhati-hati dalam keputusan dan tindakan kita, serta menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan yang bisa merugikan diri sendiri atau orang lain.
Hadis Rasulullah SAW yang relevan dengan nasihat ini adalah:
“Hati-hati terhadap dunia, karena dunia ini adalah kesenangan sementara dan tipu daya.” (HR. Muslim)
Hadis ini menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap godaan duniawi yang sering kali menipu dan mengalihkan perhatian dari tujuan utama kehidupan. Kewaspadaan ini sangat penting untuk menjaga agar kita tetap berada di jalan yang benar dan tidak terjerumus dalam kesalahan.