Hadis adalah sumber ilmu agama kedua setelah al-Quran. Dengan mempelajari hadis, kita akan menemukan banyak ilmu baru yang tak kita dapatkan dalam al-Quran.
Di Malang, terdapat sepasang ayah-anak yang keduanya merupakan ahli hadis. Mulai dari riwayat, kesahihan, hingga sanad, semuanya sangat dikuasai. Tak ayal, beberapa ulama ahli hadis di Indonesia pernah belajar ke mereka.
Mereka adalah as-Samahat al-Ustadz al-Habr al-Habib Prof. Dr. (HC.) Abdullah (anak) bin Abdul Qadir (ayah) Bilfaqih. al-Habib Abdul Qadir lahir di Tarim pada 1896. Ia belajar segala macam disiplin ilmu dan mengembara ke berbagai penjuru dunia seperti Hijaz, Mesir, hingga Maroko.
Sejak kecil, al-Habib Abdul Qadir dikenal sangat cerdas, tangkas, dan memiliki tata krama yang luhur. Bahkan, salah satu gurunya pernah berkata:
“Bangsa Bilfaqih dalam bidang fiqihnya bagaikan Imam Adzro’i dan dalam bidang Tasawuf serta adabnya laksana lautan tak bertepi.”