Home Seputar Islam Mengenang Kembali Kejayaan Peradaban Islam Yang Hampir terlupakan, Andalusia.

Mengenang Kembali Kejayaan Peradaban Islam Yang Hampir terlupakan, Andalusia.

by Farrel Dimas Saputra

Dalam buku Islam in Andalus karya Ahmad Thomson dan Muhammad Ata’ur Rahim, masa pemerintahan Dinasti Umayyah di Andalusia disebut menjadi salah satu tonggak pondasi keilmuan yang pengaruhnya masih dirasakan sampai hari ini. Andalusia juga menjadi pusat pendidikan yang menerima para pelajar dan calon sarjana dari berbagai wilayah untuk menimba ilmu.

Di masa kejayaan Islam di Andalusia, pemerintahannya memimpin secara adil serta membawa kehidupan rakyatnya makmur dan aman. Tidak ada diskriminasi atau penindasan termasuk kepada warga minoritas non-muslim. Semuanya diayomi dan diperlakukan secara baik selama tidak melanggar hukum yang berlaku. Bahkan, orang-orang non-muslim juga diberi kesempatan menduduki posisi strategis dalam pemerintahan.

Kejayaan Islam di sana ditandai pula dengan dikuasainya koa-kota penting seperti Toledo, Saragosa, Cordoba, Valencia, Malaga, Seville, Granada, dan lainnya juga. Panji-panji dan kebebasan Islam tercermin dari arsitektur bangunan, kebudayaan, dan kemajuan ilmu-ilmu pengetahuan. Banyak para ilmuan muslim terkemuka lahir dari masa itu.

Di bidang ilmu Islam dan filsafat, diantaranya ada Ibnu Rusyd yang dikenal pula dengan nama Averous. Di bidang ilmu sejarah ada Ibnu batutah, Ibnu jubair. Dan masih banyak lagi ilmuwan yang menerangi masa kejayaan Islam Andalusia.

Disamping itu, masa kejayaan Islam di Andalusia, terlihat pula dari keberhasilan pembangunan fisik seperti membuka dan memperluas lahan pertanian, mendirikan pabrik-pabrik seoerti pabrik tekstil, logam, kulit, dan lainnya, membangun pasar, jembatan, dan pengendalian banjir, dan penyimpanan air hujan, sistem irigasi hidrolik menggunakan roda air (water wheel), membangun teropong bintang di Cordova, dan yang lainnya. Kemajuan pemerintahan Islam danlam membangun di berbagai bidang dan sektor, menjadikan Andalusia ketika itu termasuk pusat kebudayaan terbesar setelah Konstantinopel dan Baghdad.

Tetapi, sayangnya Islam di Andalusia mulai mengalami kemunduran ketika Sultan Abdulrahman ke-3 meninggal dunia pada abad 11 Masehi. Ia digantikan oleh putranya yang masih kecil dan belum berpengalaman. Hal ini memicu perebutan kekuasaan oleh berbagai pihak baik Muslim maupun non-Muslim.

Baca Juga:  Cek Nomor Kursi dan Perkiraan Daftar Tunggu

Tercatat sekitar 20 kerajaan kecil berkuasa secara silih berganti di daerah Andalusia sesudah pemerintahan keluarga khalifah Abdurrahman berakhir. Islam di Spanyol pun mulai mengalami kemunduran. Dan terasingkan dari peradaban dunia.

Wallahu a’lam Bishawab

Related Posts

Leave a Comment