PROGRESIF EDITORIAL – Krisis Iklim telah mengakibatkan berbagai dampak yang secara langsung mempengaruhi keberlangsungan kehidupan manusia. Dakwah ekologi merupakan suatu pendekatan penting dalam konteks Islam yang berfokus pada kesadaran dan tanggung jawab umat terhadap lingkungan. Dalam ajaran Islam, manusia diangkat sebagai khalifah di bumi, yang berarti memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa dakwah tidak hanya terbatas pada aspek spiritual, tetapi juga mencakup tindakan nyata dalam menjaga kelestarian alam (Djuned, 2023).
Dalam konteks ini, dakwah ekologi menjadi sangat relevan, terutama dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin mendesak, seperti perubahan iklim dan kerusakan ekosistem. Salah satu aspek penting dari dakwah ekologi adalah pelestarian lingkungan sebagai implementasi dari nilai-nilai Islam. Dakwah berfungsi sebagai sarana untuk menyebarkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan demi kemaslahatan umat. Dalam hal ini, pendekatan dakwah yang berbasis pada tindakan nyata (bi al-hal) sangat diperlukan untuk mendorong masyarakat agar lebih peduli terhadap isu-isu lingkungan (Turhamun, 2017).
Dengan mengedukasi masyarakat tentang hubungan antara tindakan manusia dan dampaknya terhadap lingkungan, dakwah ekologi dapat membantu membangun kesadaran kolektif yang lebih kuat dalam menjaga alam. Selain itu, pendidikan juga memainkan peran krusial dalam dakwah ekologi. Pendidikan spiritual ekologi, seperti yang diterapkan di beberapa institusi pendidikan Islam, dapat membentuk karakter dan kesadaran ekologis generasi muda
Pentingnya Dakwah Ekologi
Peran Ulama dan Pemuka Agama: Ulama dan pemuka agama memainkan peran penting dalam menyampaikan nilai-nilai dakwah ekologi kepada masyarakat. Mereka dapat menggunakan berbagai metode dakwah, seperti dakwah bil hal (dakwah dengan tindakan), untuk memberikan contoh nyata dalam pelestarian lingkungan.
Krisis Ekologi sebagai Krisis Spiritual: Kerusakan lingkungan dianggap sebagai refleksi dari krisis spiritual umat manusia. Dakwah yang berfokus pada pelestarian lingkungan hidup dapat membantu mengatasi krisis ini dengan mengembalikan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan kelestarian alam.
Landasan Teologis: Islam mengajarkan bahwa manusia adalah khalifah di bumi, yang berarti mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Al-Qur’an banyak mengandung ayat yang menekankan pentingnya keseimbangan dan keadilan dalam perlakuan terhadap alam misalnya, QS. Al-Baqarah Ayat 205 yang berisikan;
وَاِذَا تَوَلّٰى سَعٰى فِى الْاَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيْهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَۗ وَ اللّٰهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَاد
Artinya : Apabila berpaling (dari engkau atau berkuasa), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi serta merusak tanam-tanaman dan ternak. Allah tidak menyukai kerusakan.
Dakwah ekologi merupakan bagian penting dari tanggung jawab umat Islam dalam menjaga kelestarian bumi. Dengan mengintegrasikan ajaran Islam dalam upaya pelestarian lingkungan, umat Islam dapat berkontribusi secara signifikan dalam mengatasi krisis ekologi global. Dakwah ekologi tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan tetapi juga untuk membangun hubungan yang harmonis antara manusia dan alam sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Referensi:
Djuned, M. (2023). Relasi manusia dan lingkungan hidup dalam islam. Sinthop Media Kajian Pendidikan Agama Sosial Dan Budaya, 2(2), 124-134. https://doi.org/10.22373/sinthop.v2i2.4080
Turhamun, T. (2017). Multikulturalisme sebagai realita dalam dakwah. Komunika Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 10(1), 154-168. https://doi.org/10.24090/komunika.v10i1.870