PROGRESIF EDITORIAL – Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu pasti menghadapi berbagai tantangan dan ujian. Tantangan ini bisa berupa masalah kesehatan, ekonomi, sosial, maupun spiritual. Dalam menghadapi semua itu, seorang Muslim diajarkan untuk selalu bertawakkal kepada Allah SWT. Tawakkal berarti menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berusaha semaksimal mungkin. Konsep tawakkal ini sangat penting dalam Islam karena membawa banyak manfaat bagi kehidupan seorang Muslim.
Pertama, bertawakkal kepada Allah SWT memberikan ketenangan jiwa. Ketika seseorang meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas izin Allah dan bahwa Allah adalah sebaik-baik pengatur, maka hati akan merasa tenang dan damai. Keyakinan ini membantu mengurangi kecemasan dan stres yang seringkali muncul ketika menghadapi masalah. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an :
“Barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.”
(QS. At-Talaq: 3)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah akan mencukupi segala kebutuhan hamba-Nya yang bertawakkal kepada-Nya. Keyakinan ini menumbuhkan rasa aman dan optimisme, karena mengetahui bahwa Allah senantiasa bersama mereka yang bergantung kepada-Nya.
Kedua, tawakkal mengajarkan sikap rendah hati dan kesadaran akan keterbatasan manusia. Sebagai makhluk yang lemah, manusia tidak mampu mengendalikan segala hal. Dengan bertawakkal, seseorang menyadari bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang mengatur alam semesta ini. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman :
“Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.”
(QS. Al-Ma’idah: 23)
Ayat ini mengingatkan bahwa tawakkal adalah ciri orang beriman, karena mengakui kelemahan diri dan kekuasaan Allah.
Ketiga, tawakkal juga mendorong seseorang untuk terus berusaha dan tidak mudah menyerah. Tawakkal bukan berarti pasrah tanpa usaha. Sebaliknya, Islam mengajarkan bahwa seorang Muslim harus berusaha sebaik mungkin, lalu menyerahkan hasilnya kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda :
“Ikatlah untamu, dan kemudian bertawakkallah kepada Allah.”
(HR. Tirmidzi)
Hadis ini mengajarkan bahwa usaha adalah bagian dari tawakkal. Setelah berusaha, barulah seseorang menyerahkan hasilnya kepada Allah dengan penuh keyakinan. Usaha tanpa tawakkal dapat menimbulkan kesombongan, sementara tawakkal tanpa usaha adalah bentuk kemalasan. Keduanya harus berjalan beriringan untuk mencapai kesuksesan yang diridhai Allah.