PROGRESIF EDITORIAL– Tanggal 28 Oktober merupakan hari Sumpah Pemuda bagi Bangsa Indonesia.. Pada tanggal 28 Oktober 1928 silam para pemuda memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini sangat membara. Berbagai kelompok pemuda dari seluruh penjuru nusantara hadir dalam sebuah Kongres untuk menyuarakan aspirasi yang sama yaitu persatuan dan kesatuan, mereka menginginkan perubahan dan terbebas dari cengkeraman penjajahan bangsa Belanda. Sebagaimana kita ketahui bahwa Belanda menjajah bangsa Indonesia selama 350 tahun dan dilanjutkan dengan Jepang selama 3,5 tahun. Mungkin hal inilah yang membuat persatuan dan kesatuan bangsa menjadi kuat, rasa kebersamaan karena hidup dalam tirani penjajahan membuat daya juang yang begitu tinggi khususnya di kalangan pemuda.
Sumpah pemuda merefleksikan diri kita bahwa kita siap mengorbankan diri kita kepada Tanah Air dan Bangsa Indonesia, namun tentunya sebagai generasi muslim kita harus lebih siap lagi untuk mengorbankan diri kita dalam membela agama yang kita anut untuk kejayaan agama kita. Makna sumpah pemuda sekarang ini sudah mulai bergeser dari hanya berperang memperjuangkan kemerdekaan membela tanah air dan agama semata namun sekarang kegiatan pemuda kita adalah dengan mempertahankan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan ini dengan kegitankegiatan positif dan membangun negeri ini untuk bisa sejajar dengan negara lain di dunia..
Perhatian Islam terhadap Pemuda
Perubahan dan pergantian zaman merupakan sunnatullah.. Oleh karena itu dalam kehidupan kita ini terjadi pergantian generasi dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Masa depan agama, bangsa dan negara salah satunya ditentukan pada hari ini, karena itu setiap kita punya tanggung jawab menghadapi hari esok, yang bisa jadi zamannya sangat berbeda dengan zaman yang kita alami, bahkan tantangan masa depan bisa jadi amat berbeda dengan yang kita hadapi sekarang. Maka Islam memerintahkan kita untuk mempersiapkan generasi atau pemuda dengan sebaik-baiknya. Rasulullah SAW mempunyai banyak sahabat yang lebih muda darinya, bahkan banyak diantaranya yang jauh lebih muda darinya. Ali bin Abi Thalib adalah salah seorang muslim pertama.. Ia memeluk Islam atas kemauannya sendiri pada usia delapan tahun, ia selalu berada di sisi Nabi.
Ia juga mendampingi Rasulullah SAW saat bertemu dengan 40 tokoh Quraisy, tokoh paling berpengaruh di masyarakat saat itu.. Pada pertemuan ini, Nabi menyeru mereka untuk masuk Islam, namun mereka menolak seruan tersebut. Saat itu, Ali Ra.. Dia berdiri di samping Rasulullah dan memandang semua orang yang hadir, lalu berkata:
“Aku beriman padanya dan akulah penolongnya” Arqam bin Abi Arqam, Usman bin Umair, dll.. Ja’far bin Abi Thalib yang berani tampil di hadapan Raja Najasyi dari Abyssinia (Ethiopia) untuk mewakili dan melindungi umat Islam meski saat itu usianya baru 20 tahun.
Masih banyak lagi contoh pemuda pemudi muslim yang mampu memberikan konstribusi yang besar kepada Islam dan berprestasi tinggi semata-mata mencari ridha Allah SWT. Perhatian Islam yang besar terhadap generasi muda menunjukkan bahwa masa muda merupakan masa yang sangat penting dan masa yang paling berharga.. Generasi muda merupakan rahasia kekuatan suatu umat, tiangnya kebangkitan, kebanggaan dan kemuliaan. Di atas pundak merekalah masa depan umat terpikul, karena pemuda memiliki keistimewaan tersendiri, baik dari segi keberanian, kecerdasan, semangat, maupun dari kekuatan jasmaninya.