PROGRESIF EDITORIAL– Gerhana bulan merupakan tanda kebesaaran dari Allah SWT sehingga umat muslim disunnahkan untuk melakukan sholat gerhana. Hukum melakukan sholat gerhana yang disepakati oleh para ulama ialah sunnah muakkad atau sunaah yang dianjurkan.
Dalam pelaksanaan sholat gerhana bulan, terdapat tuntutan yang telah diatur dalam islam, salah satu tuntunannya Rasulullah saat terjadi gerhana bulan adalah menghadirkan rasa takut kita kepada Allah SWT.
Adapun maksud dari menghadirkan rasa takut kepada Allah SWT ialah, dengan mendengarkan khutbah yang disampaikan setelah pelaksanaan sholat gerhana bulan.
Tata cara melakukan sholat gerhana bulan dapat dilihat sebagai berikut:
- Membaca niat di dalam hati
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى
Artinya: “Saya sholat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT
2. Takbiratul ihram
3. Membaca doa iftitah dan berta’awudz, kemudia membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan membaca surat Al-Baqarah dengan suara lantang
4. Kemudian rukuk sambal membaca tasbih
5. Lalu bangkit dari rukuk dan membaca I’tidal sambil membaca sami’allahu liman hamidah, rabbana lakal hamd
6. Tidak langsung sujud, namun dilanjutkan membaca Al-Fatihah, setelah itu membaca surat lain yang Panjang
7. Kemudian rukuk kembali yang Panjang bacaanya lebih pendek daripda sebelumnya
8. lalu bangkit dari rukuk
9. sujud sebagaimana pada sholat fardhu, kemudian sujud, lalu duduk diantara kedua sujud
10. Kemudian bangkit dan melakukan rukun sebelumnya namun membaca surat panjang lainnya
11. Dan yang ke terakhir salam
Waktu pelaksanaan sholat gerhana bulan dikerjakan sejak mulai hingga berakhirnya gerhana. Ketika gerhana bulan total, maka batas waktu pelaksanaan sholat gerhana saat munculnya bulan kembali.
Editor: Indah Nur Laeli