Sebelum dikaruniai risalah kenabian, Rasulullah, Sayyidina Muhammad SAW adalah seorang pedagang yang sukses. Dalam menjalankan bisnisnya, beliau sangat memegang teguh etika-etika bisnis. Seperti misalnya kejujuran, baginya itulah kunci utama praktik dagangnya. Ia benar-benar jujur menyampaikan kondisi riil barang dagangannya.
Sebagai pedagang, Nabi Muhammad menjunjung tinggi keadilan. Artinya beliau tidak pernah menipu takaran, ukuran dan timbangan. Bahkan etika keadilan Beliau terapkan untuk seluruh kaum, baik muslim maupun kaum lainnya. Begitupun soal promosi, beliau justru selalu membantu mempromosikan barang dagangan pedagang lainnya, jika ia tidak menjual barang tersebut. Ia sama sekali tidak pernah menjelek-jelekan dagangan milik orang lain.
Saat berdagang, Nabi Muhammad selalu mengharapkan ridha Allah, oleh karena itu, beliau tidak pernah berbohong atau bersikap curang. Berikut ini ilmu berdagang ala Rasulullah yang dapat Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Menjual Barang Berkualitas Baik
Rasulullah selalu menjajakan barang dengan kualitas terbaik. Andaikata memang ada kecacatan, beliau pasti akan menginfokan kepada calon pembeli. Selain itu, harga yang ditetapkan juga sepadan dengan kualitas. Oleh karena itu, konsumennya selalu merasa puas.
Cara berdagang ini juga diwariskan oleh Rasulullah kepada kita melalui hadist riwayat Ibnu Majah, yang pada intinya Nabi Muhammad bersabda bahwa semua muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, sehingga tidak halal apabila seorang muslim menjual barang cacat kecuali telah Ia jelaskan.
2. Sabar dan Tidak Mudah Putus Asa
Situasi pasar sering tidak menentu, sehingga ada kalanya barang dagangan kita sulit terjual. Apabila hal ini terjadi, yang dapat Anda terapkan adalah selalu bersabar dan tidak putus asa dalam mencari pembeli.
Cara berdagang ala Rasulullah ini mungkin berat untuk diterapkan, namun pasti ada hasilnya. Hal ini karena Allah telah menjanjikan rahmat dan nikmat kepada hamba-Nya yang tak kenal menyerah serta terus berusaha.
3. Selalu Bersikap Jujur
Nabi Muhammad terkenal sebagai pribadi yang jujur. Beliau selalu menjelaskan kondisi barang dagangan secara detail dan tidak pernah mengurangi timbangan. Tak heran jika hingga akhir hayatnya, Rasulullah dijuluki Al-Amin, artinya dapat dipercaya.
Oleh karena itu, apabila Anda ingin berdagang ala Rasulullah, biasakan sikap jujur dan hindari setiap tindakan curang. Pastikan bahwa takaran yang Anda berikan sudah sesuai jumlah pembelian. Bahkan tak ada salahnya jika Anda ingin bersikap dermawan dengan menambahkan sedikit bonus pada pelanggan.
4. Mengambil Untung dalam Jumlah Wajar
Ketika berdagang, Rasulullah tak hanya berorientasi pada laba, tetapi juga mengharapkan berkah dari Allah. Oleh karena itu, harga barang selalu sesuai dengan kualitasnya. Bahkan beliau tak ragu untuk menjelaskan modal berdagang agar pembeli tahu berapa untung yang diambil.
Ilmu berdagang ala Rasulullah yang satu ini dapat Anda terapkan dengan cara mengambil untung sewajarnya, sesuai biaya produksi, bahan baku, dan kondisi barang. Dengan demikian, pembeli akan puas dan bisnis pun berkah.