Home Dawuh Kyai Adab kepada Sanak Saudara yang Berhaji

Adab kepada Sanak Saudara yang Berhaji

by Arundaya Maulana
Adab Pada Teman Berhaji/Freepik

PROGRESIF EDITORIAL – Haji merupakan salah satu rukun Islam yang kelima dan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Menunaikan ibadah haji adalah sebuah perjalanan spiritual yang penuh dengan makna, kesucian, dan pengorbanan. Oleh karena itu, sebagai sanak saudara, kita memiliki tanggung jawab moral untuk menghormati dan mendukung mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji. Berikut ini adalah beberapa adab yang harus diperhatikan terhadap sanak saudara yang berhaji.

1. Memberikan Doa dan Dukungan

Doa merupakan salah satu bentuk dukungan spiritual yang paling utama. Kita dianjurkan untuk mendoakan keselamatan, kesehatan, dan kemudahan dalam menjalankan ibadah haji bagi sanak saudara kita. Doa yang tulus dari hati akan memberikan kekuatan dan ketenangan bagi mereka yang sedang menunaikan haji.

Dawuh Beliau KH. Agoes Ali Masyhuri :

“Biso o hormat pada sanak keluarga yang berangkat haji, disangoni.”

Dari dawuh beliau para jamaah dapat mengambil pelajaran bahwa seorang muslim harus menghormati kepada saudara-saudaranya yang bisa berangkat haji dan memberinya sangu atau bekal untuk berangkat haji.

2. Menghormati Keberangkatan dan Kepulangan

Mengiringi sanak saudara yang berangkat haji dengan penghormatan adalah sebuah tradisi yang baik. Hadir di bandara atau tempat pemberangkatan untuk memberikan salam dan doa adalah bentuk dukungan moral yang sangat berarti. Begitu pula saat mereka kembali, sambutlah mereka dengan penuh sukacita dan hormat. Hal ini akan memperkuat ikatan kekeluargaan dan memberikan semangat bagi mereka.

3. Menjaga Komunikasi yang Baik

Selama mereka berada di tanah suci, menjaga komunikasi yang baik adalah hal penting. Namun, kita juga harus memahami bahwa mereka memerlukan waktu untuk fokus beribadah. Oleh karena itu, komunikasi harus dilakukan dengan bijaksana, tidak berlebihan, dan hanya untuk hal-hal yang penting. Mengirim pesan atau menelepon untuk menanyakan kabar dan memberikan semangat sesekali sudah cukup.

Baca Juga:  KH. Muhammad Utsman al-Ishaqi, Penyejuk Jiwa di Tengah Kerasnya Metropolitan

Related Posts

Leave a Comment