Home Seputar Islam Apa Itu I’tikaf? Berikut Penjelasan dan Rukunnya

Apa Itu I’tikaf? Berikut Penjelasan dan Rukunnya

by Farrel Endy
Mosque/Pezel

I’tikaf merupakan ibadah yang dicirkan sebagai berdiam diri didalam masjid, dimana berdiam diri ini merujuk pada tidak akan keluar dan sibuk atas ibadah yang dilakukannya, entah itu sunnah ataupun wajib.

I’tikaf ini sudah dijelaskan dari ayat Al-Qur’an yang pada tepatnya di surat Al Baqarah ayat 187

ثُمَّ أَتِمُّوا۟ ٱلصِّيَامَ إِلَى ٱلَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَٰشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَٰكِفُونَ فِى ٱلْمَسَٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ ءَايَٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ


Artinya: “Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.”

Hal itu juga pernah dijelaskan dari sebuah hadis yang diceritakan oleh Aisyah RA. Bahwa nabi Muhammad SAW melakukan I’tikad di masjid selama 10 hari pada bulan Ramadhan. Berikut ayat dari sebuah hadis:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ.[رواه مسلم

Artinya: “Nabi SAW melakukan i’tikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan i’tikaf setelah beliau wafat.” (HR Muslim).

Sebagai umatnya, sudah sepantasnya kita meniru kelakuakn nabi Muhammad SAW, terutama I’itkaf di masjid yang bertujuan untk beribadah sunnah ataupun wajib

Rukun tidak pernah terlepas dari suatu ibadah, karena rukun bagaikan hal penting yang tidak bisa dihilangkan seolah-olah bagaikan bagian jantung yang tidak boleh terlepas dari tubuhnya. Untuk rukun wajib I’tikaf di masjid adalah:

  • Berniat ibadah hanya untuk Allah SWT
  • Berdiam diri di dalam masjid selama waktu tertentu.

Maka bila kita niat I’tikaf ke masjid namun hanya tidur saja, maka kita akan tidak memperoleh hasil dari I’tikaf tersebut.

Baca Juga:  Sikap Umat Islam dalam Memberikan Teguran dan Kritik Konstruktif Kepada Pemimpin

Related Posts

Leave a Comment