Home Seputar Islam Gaya hidup minimalisme, keserderhanaan dalam islam

Gaya hidup minimalisme, keserderhanaan dalam islam

by Aqila Nur Rahmalia
sederhana/pexel

PROGRESIF EDITORIAL – ‘Minimalisme’ adalah gerakan yang cukup populer di era modern sebagai bentuk antitesa dari kehidupan materialistik dan konsumtif. Minimalisme adalah suatu konsep atau gaya hidup yang menekankan pada kesederhanaan dan pemusatan pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup. Ide dasar dari minimalisme adalah mengurangi segala sesuatu yang tidak diperlukan atau tidak memberikan nilai tambah dalam hidup, sehingga seseorang dapat fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi mereka.

Meskipun tidak secara khusus disebutkan namun gerakan ini kemudian sejalan dengan prinsip-prinsip seperti kesederhanaan, keadilan sosial, dan kepedulian terhadap sesama dapat ditemukan dalam ajaran agama Islam. Salah satunya dapat diambil contoh dari kisah tentang kesederhanaan Rasulullah SAW yang tercatat dalam sebuah hadist yang menggambarkan bahwa beliau tidak memiliki keinginan untuk mengumpulkan kekayaan, meskipun sebenarnya hal itu sangat mudah baginya jika diinginkan.

Dilansir dari Nu Online, Ketika Islam telah berkembang dan kaum Muslimin telah meraih kemakmuran, Umar bin Khattab RA mengunjungi rumah Rasulullah SAW. Setelah memasuki rumah tersebut, Umar bin Khattab terkejut saat melihat interior rumah beliau, hanya terdapat sebuah meja, dan alasnya terbuat dari jalinan daun kurma yang kasar yang tergantung di dinding hanyalah sebatang geriba (tempat air) yang biasa beliau gunakan untuk berwudhu. Dalam kesempatan yang sama Rasulullah kemudian menjelaskan

“Hai Umar, saya adalah Rasul Allah, bukan seorang Kaisar Romawi atau Kisra Persia. Mereka hanya mengejar kenikmatan dunia, sementara saya mengutamakan kehidupan akhirat.Pesan yang diungkapkan oleh Rasulullah sangat jelas, yaitu bahwa hidup dalam kemewahan dan kekayaan tidak selalu berarti hidup yang bermutu; sebaliknya, seringkali hal itu membuat hidup terasa hampa dan sunyi” dikutip dari Ibnu Jauzi dalam Al – Wafa.

Kemudian islam mengenalkan berbagai amalan yang dekat dengan konsep keserdehanaan, misalnya Islam juga mendorong umatnya untuk memberikan zakat dan infaq sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Prinsip ini melibatkan berbagi dengan mereka yang kurang beruntung dan memastikan bahwa harta benda tidak menjadi pusat perhatian utama dalam kehidupan. Selain itu Islam mendorong umatnya untuk hidup sederhana dan tidak mubadzir (boros). Penggunaan harta benda dan sumber daya harus dilakukan dengan penuh pertimbangan, dan umat diajarkan untuk tidak terlalu mencintai dunia dan materinya namun lebih berfokus pada kehidupan akhirat yang kekal.

Related Posts

Leave a Comment