Home Esai Gibah dalam Islam: Dosa yang Setara dengan Memakan Daging Saudara Sendiri

Gibah dalam Islam: Dosa yang Setara dengan Memakan Daging Saudara Sendiri

by Arundaya Maulana
Dosa Gibah/Freepik

Hadits ini mengajarkan bahwa seorang Muslim harus menjaga lisannya dan hanya mengucapkan hal-hal yang baik. Jika tidak mampu berkata baik, maka lebih baik diam, karena diam akan menyelamatkan diri dari dosa ghibah.

Ghibah memiliki dampak yang sangat merusak, baik bagi individu yang melakukan maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Beberapa dampak negatif dari ghibah antara lain:

Ghibah dapat menyebabkan permusuhan, kebencian, dan perpecahan di antara anggota masyarakat.

Rasulullah SAW menyatakan bahwa ghibah adalah salah satu dosa yang dapat menghilangkan pahala amal seseorang.

Ghibah mempengaruhi kebersihan hati, menjauhkan pelakunya dari sifat-sifat mulia dan ketakwaan kepada Allah.

Ghibah adalah dosa besar yang harus dihindari oleh setiap Muslim. Allah SWT dan Rasulullah SAW telah memberikan peringatan yang jelas tentang bahaya ghibah dan konsekuensinya. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus selalu menjaga lisan kita dari berbicara hal-hal yang buruk tentang orang lain, serta selalu berusaha untuk berkata baik atau lebih baik diam. Semoga Allah SWT menjauhkan kita dari dosa ghibah dan menjaga kita dalam ketakwaan yang sejati.

Wallahu a’lam bishawab.

Sumber : Surah Al-Hujurat ayat 12 yang membahas larangan ghibah, Hadits pertama tentang definisi ghibah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, ditemukan dalam Shahih Muslim (Hadits no. 2589), dan Hadits kedua tentang berkata baik atau diam yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, terdapat dalam Shahih Bukhari (Hadits no. 6018) dan Shahih Muslim (Hadits no. 47).

Baca Juga:  Sri Susuhunan Pakubuwono X: Sultan Kebanggaan Surakarta

Related Posts

Leave a Comment