Home Ragam Mendidik Remaja untuk Mengontrol Emosi

Mendidik Remaja untuk Mengontrol Emosi

by Aqila Nur Rahmalia
Mengontrol Emosi Anak/Freepik

PROGRESIF EDITORIAL – Beberapa pekan terakhir, bagi anda yang gemar menggulir layar gawai pasti mengetahui kasus terkini tentang seorang anak remaja yang sedang berseteru dengan ibunya, yang dikenal sebagai sosok selebritas di Indonesia. Netizen berkomentar bagaimana anak dibawah umur dapat meluapkan emosinya secara tidak terkendali bahkan di ruang publik. Hal ini apakah diakibatkan oleh faktor yang disebut netizen sebagai ‘karma’ karena membangkang kepada orang tuanya? atau justru sebaliknya yakni diakibatkan oleh pola asuh orang tua yang belum dilakukan secara maksimal, salah satunya dengan mendidik anak agar dapat mengontrol emosinya dengan baik. Bagaimana islam mengajarkan untuk mendidik pengendalian emosi pada anak – anak kita?

Mengontrol emosi anak sesuai anjuran Islam merupakan salah satu langkah penting dalam membentuk karakter dan kecerdasan emosional yang kuat. Islam mengajarkan pentingnya sabar, empati, dan pengendalian diri sebagai bagian dari pengasuhan yang holistik. Ketika orang tua membimbing anak-anaknya untuk mengenali dan mengelola emosi dengan baik, mereka tidak hanya membantu anak-anak memahami perasaan mereka sendiri, tetapi juga membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Dalam hal ini, pengajaran tentang adab dan akhlak sesuai ajaran Islam memainkan peran sentral, seperti bagaimana mengekspresikan kemarahan secara tepat dan tetap menjaga ketenangan dalam menghadapi situasi sulit.

Pendidikan agama menjadi fondasi penting dalam membentuk kecerdasan emosional anak. Anak perlu diajarkan tentang ajaran-ajaran Islam terkait pengendalian emosi, seperti:

  • Kesabaran dan pengendalian diri
  • Memaafkan kesalahan orang lain
  • Bersikap lemah lembut

Kesabaran ,pemaaf dan pengendalian diri merupakan perilaku yang sangat disukai oleh Allah SWT sebagaimana yang disebutkan dalam QS Ali Imron ayat 134

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ

Artinya : (yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.


Penting juga untuk memberi kesempatan anak untuk mengekspresikan perasaannya dengan cara yang tepat. Dorong mereka untuk mengkomunikasikan emosinya secara verbal daripada berteriak atau memukul. Islam sangat menjunjung tinggi kelembutan dalam berbagai aspek, bahkan saat sedang berkonflik

Baca Juga:  Ambo Dalle, Ulama Ksatria dari Bumi Daeng

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ 

Artinya : Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal (QS Ali Imron; 159)

Sedangkan dilansir NU Online, terdapat beberapa langkah yang dapat diajarkan kepada anak yang secara praktis dapat menenangkan diri saat emosi, seperti:

  • Mengambil napas dalam-dalam
  • Berwudhu
  • Membaca doa atau dzikir
  • Mengubah posisi dari berdiri menjadi duduk atau berbaring

Posisi duduk dan berbaring dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai langkah preventif untuk menahan amarah yang dikutip dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian marah dan ia dalam keadaan berdiri, maka hendaklah ia duduk. Jika kemarahannya hilang (maka itu yang diharapkan), jika tidak maka hendaklah ia berbaring.” (HR. Abu Dawud)

Anak juga dapat diajak untuk memahami dan menghargai perasaan orang lain. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan kecerdasan emosional yang baik. Tanamkan nilai-nilai moral Islam seperti kejujuran, kesabaran, dan tanggung jawab. Ini akan membantu anak memiliki landasan etika yang kuat dalam berperilaku.

Terakhir, Menciptakan lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang dan saling menghargai. Ini akan membantu anak merasa aman secara emosional.Dengan menerapkan pendekatan-pendekatan di atas secara konsisten, orang tua dapat membantu anak mengembangkan kecerdasan emosional sesuai dengan ajaran Islam. Ingatlah bahwa proses ini membutuhkan kesabaran dan komitmen jangka panjang dari orang tua.

Related Posts

Leave a Comment