Diperkirakan 15.000 warga Palestina terbunuh, termasuk dalam puluhan pembantaian. Gerakan Zionis merebut 78 persen wilayah Palestina yang bersejarah. Sisanya, 22 persen, dibagi menjadi wilayah yang sekarang menjadi Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang dikepung. Diperkirakan 750.000 orang Palestina dipaksa keluar dari rumah mereka. Saat ini, keturunan mereka hidup sebagai enam juta pengungsi di 58 kamp pengungsian di seluruh Palestina dan di negara-negara tetangga seperti Lebanon, Suriah, Yordania, dan Mesir. Pada tanggal 15 Mei 1948, Israel mengumumkan pendiriannya. Keesokan harinya, perang Arab-Israel pertama dimulai dan pertempuran berakhir pada Januari 1949 setelah gencatan senjata antara Israel dengan Mesir, Lebanon, Yordania dan Suriah. Pada bulan Desember 1948, Majelis Umum PBB mengeluarkan Resolusi 194, yang menyerukan hak kembali bagi para pengungsi Palestina.
Naksa, atau Perang Enam Hari dan permukiman
Pada tanggal 5 Juni 1967, Israel menduduki seluruh wilayah Palestina yang bersejarah, termasuk Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur, Dataran Tinggi Golan di Suriah, dan Semenanjung Sinai di Mesir dalam Perang Enam Hari melawan koalisi tentara Arab. Bagi sebagian warga Palestina, hal ini menyebabkan pemindahan paksa kedua, atau Naksa, yang berarti “kemunduran” dalam bahasa Arab. Pada bulan Desember 1967, Front Populer Marxis-Leninis untuk Pembebasan Palestina dibentuk. Selama dekade berikutnya, serangkaian serangan dan pembajakan pesawat oleh kelompok-kelompok sayap kiri menarik perhatian dunia terhadap penderitaan rakyat Palestina.