Allah SWT berfirman:
“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.”
(QS. Al-Baqarah: 45)
Khusyu’ dalam ayat ini adalah keadaan hati yang sepenuhnya tertuju kepada Allah, tanpa terganggu oleh hal-hal duniawi. Hati yang khusyu’ akan memandu seseorang untuk bersabar dalam menghadapi cobaan dan tetap istiqomah dalam beribadah.
Di era modern, menjaga hati agar tetap fokus kepada Allah dan istiqomah dalam menjalankan ajaran-Nya bukanlah hal yang mudah. Tantangan yang dihadapi oleh seorang Muslim semakin beragam dan kompleks. Godaan untuk tergelincir dari jalan yang lurus semakin banyak, mulai dari materialisme, hedonisme, hingga pengaruh teknologi yang sering kali menjauhkan hati dari mengingat Allah.
Namun, dengan hati yang teguh kepada Allah, semua tantangan ini bisa dihadapi dengan lebih mudah. Sebagaimana dawuh Romo KH. Agoes Ali Masyhuri, jika hati fokus kepada Allah, anggota tubuh akan mengikuti. Artinya, amal perbuatan kita akan mengikuti apa yang ada di dalam hati. Jika hati ini senantiasa ingat kepada Allah, maka perbuatan kita pun akan senantiasa berada dalam ketaatan kepada-Nya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
(HR. Ahmad, Thabrani, dan Daruquthni)
Hadis ini menekankan pentingnya amal kebajikan dalam kehidupan seorang Muslim. Ketika hati seorang Muslim fokus kepada Allah, ia akan selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain, karena ia tahu bahwa setiap kebaikan yang dilakukannya adalah bagian dari ketaatannya kepada Allah.
Pentingnya memiliki hati yang teguh kepada Allah SWT tidak bisa dipandang remeh. Hati yang selalu fokus kepada Allah akan memudahkan seseorang untuk istiqomah dalam beribadah dan menjalankan amal kebajikan. Istiqomah ini, sebagaimana disebutkan dalam dawuh Romo KH. Agoes Ali Masyhuri, akan menghasilkan karomah yang sangat berharga dalam kehidupan. Semoga kita semua diberi kekuatan untuk menjaga hati agar selalu tertuju kepada Allah, sehingga setiap langkah kita senantiasa berada dalam kebaikan dan mendapatkan ridha-Nya.
Sumber : Pengajian Rutin Senin “Nderek Abah Yai”, Agustus (2024).
