Home Opini Pesantren Wajib Melawan Demoralisasi, Jangan Sampai Terbawa Arus!

Pesantren Wajib Melawan Demoralisasi, Jangan Sampai Terbawa Arus!

by Abdul Wahid Tamimi
Seorang santri sedang menyetorkan hafalan al-Quran pada gurunya.

Kedua, tata krama seakan pamit dari kehidupan pesantren. Para santri, terutama yang senior, semakin lama semakin meremehkan dan mencari kesalahan gurunya. Bahkan, mereka tak segan-segan menyindir pengasuh secara diam-diam atau bahkan terang-terangan.

Celoteh seperti “Ustadz, capek.”, “Ustadz, pingin ini, pingin itu, blablabla…”, dan sebagainya, masih sedikit dari banyaknya perilaku manja, tidak sopan dan kurang ajar yang dilakukan oleh santri. Belum lagi jika permintaannya tidak dituruti, mereka akan bertindak seperti anak kecil.

Padahal, tata krama pada ahli ilmu itu sangat penting. Diriwayatkan dalam Musnad Ahmad karya Ahmad bin Hanbal, Rasulullah bersabda:

ليس منا من لم يجل كبيرنا و يرحم صغيرنا و يعرف لعالمنا حقه

Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti hak ulama.”

Lihat! Bagaimana Rasulullah sendiri telah bersabda akan pentingnya tata krama pada ahli ilmu. Tapi, nyatanya hal tersebut saat ini hilang begitu saja. Sungguh miris.

Baca Juga:  Ratusan Santri Pesantren Bumi Shalawat Unjuk Bakat, Peringati HSN 2022

Related Posts

Leave a Comment