Sa’i merupakan salah satu ibadah dari umrah dan haji yang harus dilakukan setelah melaksanakan ibadah thawaf. Namun, dibalik dari ibadah sa’I terdapat sejarah yang bermakna dalam ibadah tersebut
Ibadah sa’I berdiri dari kisah Siti Hajar yang merupakan istri dari nabi Ibrahim AS dan ibu dari nabi Ismail AS.
Telah yang disampaikan sebelumnya, sa’i merupakan ibadah yang dilaksanakan setelah ibadah tawaf, maka jamaah yang telah melaksanakan ibadah tawaf menuju ke bukit Shafa untuk melaksanakan sa’i
Kisah ibadah sa’I ini dimulai dari tak terlepASnya kASih sayang seorang ibu yang bernama Siti Hajar yang pada saat itu mencari air untuk sanga anaknya yakni nabi Ismail AS yang sedang kehausan.
Pada waktu itu, nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk meninggalkan keluarganya di gurun yang aamat tandus, tentu saja Siti Hajar merasa sedih dan kebingungan akan rencana nabi Ibrahim AS
Lalu, Siti Hajar bertanya apakah ini rencana dari Allah SWT, kemudian, nabi Ibrahim menjawab’Ya’, mendengar jawaban tersebut Siti Hajar menjadi lega, dan yakin bahwa Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan nasib mereka
Setelah nabi Ibrahim AS pergi dan meninggalkan bekal untuk keluarganya. Namun, lama kelamaan bekal tersebut habis, dan akhirnya Siti hajar mencari air untuk anaknya yang kehausan
Dari tempat yang ia pijak, Siti Hajar melihat bukit yang bernama bukit Shafa, namun, ia tidak melihat sumber air dari bukit tersebut walaupun sudah balik selama 7 (tujuh) kali banyaknya
Tak lama setelah itu, terdengan gemercikan air yang ternyata berasal dari telapak kaki nabi Ismail AS, dan air tersebut pun dinamakan air zamzam. Adanya air zamzam banyak orang musafir yang beristirahat disana dan membangun kota Makkah yang berkembang sampai saat ini
Inilah tempat yang sekarang menjadi pusat peribadatan seluruh umat muslim di dunia. Dari kisah Siti Hajar tersebutlah, dasar dari ibadah Sa’i pertama kali tercipta dan akhirnya menjadi salah satu rukun ibadah haji dan umrah.