Bacaan dari hadits riwayat Auf bin Malik
سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
Subhaana dziil jabaruuti wal malakuuti wal kibriyaa’i wal adzamati
Artinya: “Mahasuci Tuhanku yang memiliki keperkasaan, kerajaan-kerajaan, kesombongan, dan keagungan.” (HR Abu Dawud, Ahmad, an-Nasa’i, Ahmad, Thabrani, & Baihaqi)
Posisi Rukuk Rasulullah
Dalam buku Sifat Shalat Nabi, dijelaskan Nabi SAW berdiam sebentar setelah membaca potongan surat Al-Quran. Lalu dilanjutkan mengangkat tangan dengan gerakan takbiratul ikram kemudian melakukan ruku’.
Meletakkan kedua telapak tangan pada kedua lutut, merupakan gerakan ruku’ yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah juga mencengkram kedua lutut beliau dengan kedua telapak tangannya, sembari merenggangkan jari-jari.
Meluruskan punggung, menjauhkan kedua telapak tangan dan agar tidak saling bersentuhan satu sama lain, sehingga posisi rukuk’ Rasulullah diibaratkan, jika diletakkan gelas berisi air didalamnya maka gelas tersebut tidak akan jatuh atau airnya tumpah. Beliau tidak membungkuk terlalu ke bawah dan tidak pula menengadah ke atas. Akan tetapi berada di tengah-tengah antara keduanya.
Itulah bacaan dan gerakan posisi rukuk shahih yang pernah dibaca dan dilakukan oleh Rasulullah, semoga bermanfaat.