Duhai Agamaku, Bangunlah dari Tidur Panjangmu!

by Abdul Wahid Tamimi
2 minutes read

Namun, di tangan al-Manshur, keemasan Islam semakin nyata. Ia menaruh perhatian lebih pada ilmu pengetahuan dengan mengadakan mihnah (seminar ilmiah rutin yang diisi oleh ilmuwan ternama dari Romawi, India, dan sebagainya). Sehingga, muncul berbagai cendekiawan seperti al-Imam asy-Syafi’i, al-Imam Abu Hamid al-Ghazali, al-Imam Abu Nashir al-Farabi, Averroes, Avicenna, Avempace, Avenzoar, dan masih banyak lagi.

Setelah wafatnya al-Manshur, perkembangan ilmu pengetahuan Islam semakin pesat hingga mencapai puncaknya di masa Abu Ja’far Harun bin Muhammad ar-Rasyid dimana Baghdad menjadi rujukan utama para calon cendekiawan untuk belajar dan mengajar. Tak peduli dari mana latar belakangnya, yang utama adalah keseriusan dalam mencari ilmu dan mengamalkannya.

Pemerintahan Abu Abbas Abdullah bin Harun al-Ma’mun seolah menandai akhir dari masa emas tersebut. Meskipun ilmu pengetahuan masih dijunjung tinggi, para cendekiawan yang tak sepaham dengannya akan dipenjarakan. Sebut saja al-Imam Ahmad bin Hanbal yang menentang Mu’tazilah yang merupakan mazhab resmi negara.

Di masa Abu al-Fadhil Ja’far bin Muhammad al-Mutawakkil ‘Alallah, al-Imam Ahmad bin Hanbal dibebaskan untuk menjaring simpati dari umat dan menutupi seluruh perilaku bejat dan nirmoral yang dilakukan oleh keluarga Abbasiyah. Namun, pembebasan ini seolah menjadi bumerang yang dampaknya dapat dirasakan hingga saat ini.

Setelah bebas, muncul gerakan radikal dari golongan Hanabilah (para pengikut al-Imam Ahmad bin Hanbal). Mereka tak segan meneror ulama dan umat Islam di wilayah Abbasiyah yang berbeda pendapat dengannya. Ditambah lagi dengan penerapan Hanabilah/Hanbali sebagai mazhab resmi negara, mereka semakin leluasa untuk melanggengkan kuasanya.

Masalahnya, gerakan tersebut ternyata bukan berisi para ulama yang berkapabilitas dan bereputasi tinggi. Mereka adalah orang awam yang masih dangkal tentang ilmu agama, tapi di jiwa dan nala mereka telah tertanam berbagai dogma dan doktrin sesat yang tak dapat dicernanya.

Lantas, bagaimana Hanabilah meneror para ulama yang tentu sangat dihormati masyarakat?.

Related Posts