Home Opini Duhai Agamaku, Bangunlah dari Tidur Panjangmu!

Duhai Agamaku, Bangunlah dari Tidur Panjangmu!

by Abdul Wahid Tamimi

Mereka memaksa para ulama untuk menjawab beberapa pertanyaan menjebak. Apabila jawaban dari para ulama mirip dengan intisari mazhab Mu’tazilah, mereka tega menyiksa hingga membunuh ulama tersebut beserta kerabat dan zuriatnya.

Suatu hari, al-Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari didatangi sekelompok Hanabilah yang meminta pendapatnya tentang al-Quran sebagai makhluk Allah. al-Imam al-Bukhari menjawab dengan tegas bahwa al-Quran adalah kalam Allah, bukan makhluk atau sebagainya. Namun, karena mereka belum puas dengan jawabannya, al-Imam al-Bukhari dipersekusi hingga wafat pada malam Syawal 256 Hijriyah.

Selain itu, al-Imam Muhammad bin Jarir ath-Thabari pernah diundang oleh Abu al-Fadhil Ja’far bin Ahmad al-Muqtadir Billah untuk mengajar di Baghdad. Di tengah perjalanan, ia makan siang di sebuah warung makan. Di sana, ia ditangkap oleh Hanabilah karena ternyata warung makan tersebut milik orang Kristen. Akhirnya, al-Imam ath-Thabari dibunuh pada 310 Hijriyah.

Setelah pembunuhan 2 ulama tersebut, pemerintah tak kunjung melancarkan penumpasan. Akhirnya, umat Islam sangat dihantui trauma dan enggan untuk berpendapat serta mempelajari Islam. Apabila mereka berpendapat, tentu nyawa menjadi taruhannya. Sehingga, kreativitas dan inteligensi umat Islam mengalami kemunduran yang signifikan.

Tentu, hal ini menjadi masalah serius. Ditambah lagi, Suku Mongol pimpinan Timur Lenk menyerang Baghdad sehingga dunia intelektual Islam semakin terguncang hebat. Di tengah kesedihan tersebut, muncul secercah harapan dari barat dimana Utsman bin Ertuğrul mendirikan dinasti Ottoman di Anatolia.

Namun, dinasti tersebut ternyata menaruh perhatian lebih pada bidang kemiliteran daripada intelektual. Sehingga, ketika Andalusia hancur di masa Abu Abdullah Muhammad bin Ali XII, itulah titik nadir dari keemasan, serta awal dari tidur panjangnya ilmu pengetahuan Islam.

Sekarang, mengapa keemasan tersebut tak kunjung tiba, dan Islam seolah nyaman dalam tidur panjangnya?.

Baca Juga:  Ratusan Santri Pesantren Bumi Shalawat Unjuk Bakat, Peringati HSN 2022

Related Posts

Leave a Comment