Home Seputar Islam Keutamaan Bulan Syawal, Bulan Penuh Rezeki

Keutamaan Bulan Syawal, Bulan Penuh Rezeki

by Farrel Dimas Saputra

Selain bulan Ramadan, bulan Syawal juga dapat disebut sebagai bulan kemenangan karena menandai berakhirnya ujian melawan hawa nafsu di bulan Ramadan. Seseorang yang menjalankan puasa Ramadan dengan penuh keikhlasan dan bersungguh-sungguh mengharap ridha Allah maka akan merasa kembali dalam keadaan suci sebagaimana bayi yang baru lahir.

Bulan Syawal adalah bulan yang istimewa bagi umat Islam. Dalam bahasa Arab, Syawal berasal dari kata syala yang artinya naik atau meninggi. Pada bulan Syawal ini, kedudukan dan derajat umat Islam meninggi di sisi Allah SWT karena telah mampu melewati bulan ujian dan ibadah selama Ramadan.

Setelah merayakan hari pertama bulan Syawal dengan ibadah sholat Idul Fitri, seorang muslim dapat mengunjungi rumah saudara, tetangga, dan orang-orang terdekat lainnya untuk menjalin silaturahmi.

Hal ini adalah tradisi yang telah diajarkan oleh Rasulullah kepada umatnya sebagai bentuk implementasi membangun hubungan antarmanusia (hablumminannas). Sebagai makhluk sosial, manusia perlu saling membaur dan bahu membahu membantu dalam kebaikan.

Rasulullah bersabda,

تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ، ذَرْهَ

Artinya: “Beribadahlah pada Allah SWT dengan sempurna jangan syirik, dirikanlah sholat, tunaikan zakat, dan jalinlah silaturahmi dengan orang tua dan saudara.” (HR Bukhari).

Syawal juga merupakan bulan pembuktian nilai-nilai takwa sorang hamba. Bulan ini menjadi ajang untuk membuktikan apakah umat Islam mampu mempertahankan dan meningkatkan keimanannya sebagaimana yang telah mereka lakukan sewaktu Ramadan.

Selain itu, bulan Syawal juga menjadi bulan yang penting dalam sejarah perkembangan Islam. Selain menjadi bulan nikah, di mana Rasulullah mematahkan anggapan kaum jahiliyah bahwa Syawal adalah bulan yang sial dengan menikahi Aisyah RA di bulan Syawal, terjadi banyak peristiwa di bulan ini.

Syawal juga merupakan bulan pertama dari tiga bulan (sebelum bulan Dzulhijjah) di mana beberapa amalan haji dapat dimulai. Periode haji juga dimulai pada bulan Syawal, yang disebut juga dengan Asyhur Al-Hajj atau bulan-bulan haji.

Bulan Syawal memang bulan yang istimewa. Karena itu, tak heran jika Rasulullah SAW menganjurkan dalam sabdanya untuk meneruskan berpuasa selama enam hari pada bulan Syawal setelah Ramadan, sebab ganjarannya yang sangat besar, yaitu seperti telah berpuasa setahun penuh.

Baca Juga:  Apa Hukumnya Membersihkan Telinga saat Puasa?

Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر

Artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh.” (HR Muslim).

Wallahu A’lam Bishawb

Related Posts

Leave a Comment