Home Seputar Islam Maulid Nabi Bid’ah?

Maulid Nabi Bid’ah?

by Abdul Wahid Tamimi

Saat itu sudah dua belas tahun sejak runtuhnya Dinasti Fatimiyah dan Mesir telah diperintah oleh Shalahuddin. Pada Rabiul Awwal tahun itu, Ibn Jubair (w. 1217) masih belum menyeberang dari Mesir menuju Jeddah. Jika kebiasaan maulid di Mesir merupakan kebiasaan yang populer di tengah masyarakat sejak masa Fatimiyah, dan kemudian bersambung pada masa Shalahuddin, rasanya kecil kemungkinan hal ini akan terlewat dari pengamatan Ibn Jubair untuk kemudian ia tuangkan di dalam buku perjalanannya (The Travels of Ibn Jubayr/ Rihla).

Adapula menurut versi Google, Peringatan Maulid bagian tradisi dari keagamaan secara historitis baru terjadi pada masa dinasti Bani Fatimiah, tepatnya pada masa Raja Al- Muiz li Dinillah ( 341 – 365 H). Beliau merupakan orang pertama yang menyelenggarakan perayaan kelahiran Nabi yang tercatat dalam sejarah.

Kita harus senang terhadap kelahiran Nabi Muhammad SAW, sebab salah seorang paman nabi saja yang telah dimasukkan kedalam neraka mendapat ampunan pada setiap hari senin karena rasa senangnya ketika mendapat kabar memiliki keponakan laki-laki yakni Nabi Muhammad hingga membebaskan seorang budaknya untuk merawat nabi. Apalagi kita yang seorang muslim?.

Semoga shalawat dan salam tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan kita mendapat syafaat beliau kelak di Yaumul Qiyamah.

Amin ya robbal ‘alamin…

Baca Juga:  Bolehkah Merokok saat Berpuasa? Inilah Penjelasan Lengkapnya!

Related Posts

Leave a Comment