Home Dawuh Kyai Menghidupkan Ketaatan Islam di Tengah Arus Modernitas

Menghidupkan Ketaatan Islam di Tengah Arus Modernitas

by Arundaya Maulana
Spiritual Modernitas/Freepik

PROGRESIF EDITORIAL – Di era modern yang penuh dengan perkembangan teknologi dan informasi, tantangan terhadap ketaatan beragama semakin kompleks. Ketaatan dalam Islam bukan hanya mengenai menjalankan ibadah ritual, tetapi juga mencakup setiap aspek kehidupan. Islam memberikan panduan yang komprehensif dalam menjalani kehidupan, yang meliputi aspek spiritual, moral, sosial, dan hukum. Namun, di tengah modernisasi, sekularisme, dan globalisasi, ketaatan kepada ajaran Islam menjadi suatu hal yang semakin mendesak untuk diperhatikan.

Dalam Islam, ketaatan kepada Rasulullah SAW adalah salah satu aspek yang sangat penting. Ketaatan ini tidak hanya berarti mengikuti sunnah beliau dalam ibadah, tetapi juga dalam segala aspek kehidupan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Barangsiapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah.”

(QS. An-Nisa: 80)

Ayat ini menunjukkan bahwa ketaatan kepada Rasulullah SAW adalah cerminan ketaatan kepada Allah SWT. Rasulullah SAW adalah utusan Allah yang diutus untuk menyampaikan wahyu-Nya dan menjadi contoh terbaik bagi umat manusia. Oleh karena itu, perintah-perintah yang ditujukan kepada Rasulullah SAW juga ditujukan kepada umatnya, kecuali ada hadis yang secara khusus mengkhususkan perintah tersebut.

Beliau Romo KH. Agoes Ali Masyhuri dawuh : 

“Endi-endi perintah yang ditujukan kepada nabi juga ditujukan kepada umatnya, kecuali ada hadits yang mengkhususkan.” 

Pernyataan ini mengandung makna bahwa perintah-perintah dalam Al-Qur’an yang diarahkan kepada Rasulullah SAW pada dasarnya juga berlaku untuk seluruh umat Islam, kecuali jika ada hadits yang mengkhususkan bahwa perintah tersebut hanya untuk beliau. Hal ini penting untuk dipahami karena menunjukkan bahwa ajaran Islam bersifat universal dan tidak terbatas pada masa atau tempat tertentu.

Sebagai contoh, perintah untuk mendirikan shalat, berpuasa, dan bersedekah yang ditujukan kepada Rasulullah SAW juga menjadi kewajiban bagi seluruh umat Islam. Namun, ada perintah tertentu yang dikhususkan untuk Rasulullah SAW, seperti perintah untuk menikahi lebih dari empat wanita yang hanya berlaku bagi beliau dan tidak untuk umatnya.

Rasulullah SAW bersabda:

Baca Juga:  Membaca Qunut, Bagaimana Hukumnya?

“Tidaklah aku tinggalkan sesuatu yang mendekatkan kalian kepada Allah dan menjauhkan kalian dari neraka, melainkan aku telah memerintahkan kalian melakukannya.”

(HR. Al-Hakim)

Hadits ini menunjukkan bahwa semua perintah yang disampaikan Rasulullah SAW adalah untuk kebaikan umatnya dan sebagai petunjuk hidup agar umat Islam senantiasa berada di jalan yang benar. Ketaatan kepada perintah-perintah ini adalah kunci untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Di era modern, urgensi ketaatan semakin meningkat mengingat banyaknya tantangan dan godaan yang bisa mengalihkan umat Islam dari jalan yang benar. Teknologi dan media sosial, misalnya, telah menjadi pedang bermata dua; di satu sisi, mereka bisa digunakan untuk menyebarkan kebaikan, namun di sisi lain, mereka juga bisa menjadi sarana penyebaran kemaksiatan.

Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya menjadi benteng yang kuat bagi umat Islam dalam menghadapi tantangan ini. Ketaatan ini harus diwujudkan dalam bentuk istiqomah, yaitu konsistensi dalam berpegang teguh pada ajaran Islam meskipun dihadapkan pada berbagai godaan dan tantangan.

Related Posts

Leave a Comment