Sabar, seorang mukmin akan bersabar ketika hal-hal buruk menimpa mereka. Hal itu juga termasuk sikap takwa kepada Allah SWT yaitu istiqomah menghadapi cobaan yang diberikan kepada Allah SWT.
Dengan begitu seorang mukmin akan mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT karena mereka akan selalu berpikir bahwa kejadian-kejadian yang menimpa dirinya datang dari Allah SWT, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
مَا عِندَكُمۡ يَنفَدُ وَمَا عِندَ ٱللَّهِ بَاقٖۗ وَلَنَجۡزِيَنَّ ٱلَّذِينَ صَبَرُوٓاْ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Apa yang disisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (an-Nahl 96)
أُوْلَٰٓئِكَ يُجۡزَوۡنَ ٱلۡغُرۡفَةَ بِمَا صَبَرُواْ وَيُلَقَّوۡنَ فِيهَا تَحِيَّةٗ وَسَلَٰمًا
Mereka itulah orang yang dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya, (al-Furqan 75).
Selain itu, orang egois juga berpikir bahwa pemikiran mereka lah yang paling benar, sedangkan orang lain harus menerimanya karena pendapat orang lain pasti salah. Agar seseorang tidak menjadi orang yang egois haruslah meningkatkan akidahnya.
Akidah yang kuat akan menjadikan pemiliknya selalu berhusnudzon kepada orang lain, dan selalu memperhatikan kebaikan orang lain pada dirinya.
Maka ia akan selalu bersikap tawadhu’ dan dapat menghargai orang lain sebagaimana ia selalu minta dihargai dan dimuliakan oleh orang lain.
Seorang Mukmin tidak mudah tersulut emosi ketika ada yang berusaha merendahkannya, karena baginya harga diri bukan terletak pada dilecehkan atau dimuliakan dirinya oleh orang lain. Akan tetapi harga dirinya terletak pada nilai keimanannya itu sendiri yang menjadikan dirinya selalu memiliki ketergantungan kepada Allah, bukan bergantung kepada penilaian orang lain.
Bagi orang yang beriman ia merasa dirinya bukanlah siapa-siapa. Kesadaran dan keyakinannya adalah apa yang ada pada dirinya saat ini adalah amanah sekaligus anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang harus dijalani dengan baik.
Dalam kehidupan bermasyarakat kita harus menghindari sifat egois karena sifat egois merupakan akhlak mazmumah yang harus dihindari oleh kita selaku umat islam. Sebab selain berdosa, sebab akhlakul mazmumah juga akan merugikan diri sendiri, keluarga, orang lain dan lingkungan sekitar.
Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT, dan shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Aamiin..