Home Berita Aktivitas Santri Pesantren Progresif Bumi Shalawat Selama Bulan Ramadhan

Aktivitas Santri Pesantren Progresif Bumi Shalawat Selama Bulan Ramadhan

by Arundaya Maulana
3 minutes read
Ramadhan/Freepik

PROGRESIF EDITORIAL – Ribuan santriwan dan santriwati Pesantren Progresif Bumi Shalawat menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Kegiatan para santri selama bulan ramadhan berbeda dengan jadwal pada bulan-bulan biasanya.

Dimulai ketika memasuki hari pertama ramadhan para santri memulai hari dengan sahur yang mana telah disediakan oleh pihak pesantren, untuk menunya juga bermacam-macam. Mulai dari ayam kari hingga pecel. Lalu mereka melaksanakan sholat tahajud. 

Kemudian berbondong-bondong menuju masjid Birrul Walidain untuk mengaji dan sholat subuh. Para santri tampak antusias dan bersemangat dengan melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an di setiap waktu luang yang ada. Sungguh mulia bulan ramadhan, bulan yang penuh berkah.

Selepas itu para santri mengaji atau lebih dikenal dengan ‘nderes’ Al-Qur’an dan disambung dengan sholat dhuha berjamaah kala fajar telah berada tepat di ujung tombak yaitu ketika memasuki waktu sholat dhuha. Para santri kemudian mandi dan bersiap untuk berangkat menuju sekolah formal.

Untuk santri yang telah memasuki jenjang SMA setelah selesai sekolah formal edisi ramadhan pada pukul 09.20, mereka melanjutkan mengaji dengan Gus Robith atau lebih dikenal dengan sebutan ‘ngaos’. Pada sesi ini para santri mengaji kitab Jawahirul Bukhari, apa isi dari kitab tersebut?

Kitab Jawahirul Bukhari adalah ringkasan dari kitab Shahih Bukhari, salah satu kitab hadis paling otoritatif dalam Islam. Kitab ini disusun oleh Syekh Musthafa Muhammad Imarah. Secara garis besar, Jawahirul Bukhari adalah kitab yang berisi kumpulan hadis-hadis pilihan dari Shahih Bukhari yang dilengkapi dengan penjelasan, sehingga memudahkan umat Islam untuk memahami dan mengamalkan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Dengan adanya ngaos tersebut para santri diharapkan dapat membawa bekal tentang hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang dapat diamalkan serta diajarkan kepada masyarakat luas. Setelah ngaos, pada santri melaksanakan jamaah sholat dhuhur dan kemudian kembali ke asrama untuk beristirahat.

Waktu ashar telah tiba, menandakan para santri harus kembali menimba ilmu dan beraktivitas. Asatidz membangunkan para santri untuk segera membersihkan diri dan berangkat menuju masjid guna melaksanakan sholat ashar.

MasyaAllah! Yang menarik ialah para santri selalu membawa Al-Qur’an untuk selalu dibaca di kesempatan apapun! Sungguh luar biasa, atas izin Allah SWT lingkungan pesantren menjadi tempat yang penuh barokah dan kemanfaatan bagi para santri.

Disambung dengan ngaos Gus Syaikhul dengan kitab Anfasul Hasin yaitu kitab yang berisi tentang kandungan-kandungan surah yasin yang telah dikaji dan bersumber dari para ulama masyhur yang memang ahli dalam bidang tersebut. Beliau Gus Syaikhul mengumpulkan dan mengarang Kitab Anfasul Hasin untuk para santri-santri beliau.

Para santri dengan khidmat membaca Al-Qur’an sembari menunggu Gus Syaikhul ‘rawuh’ yang juga berarti datang. Selepas kedatangan beliau, para santri menyimak ngaos dengan tulus dan bahagia. Acap kali Gus Syaikhul juga memberikan guyonan atau candaan agar para santri tersenyum dan tetap bahagia dalam mengaji.

Tak terasa, adzan maghrib telah berkumandang. Para santri tak perlu repot dan bingung untuk urusan berbuka, karena mak dapur dengan penuh kasih sayang yang tulus telah menyiapkan ribuan porsi untuk menu berbuka mereka setiap harinya. MasyaAllah, semoga amal ibadah kita semua diijabah oleh Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Allah SWT. Aamiin..

Selepas itu para santri melaksanakan sholat maghrib dan kemudian rehat sejenak di asrama ataupun sholawatan di ndalem Abah Yai yang mana selepas itu, melaksanakan ibadah sholat isya’ dan tarawih. Dan para santri mendapatkan takjil dari pihak pesantren berupa buah-buahan dan berbagai makanan lainnya. Kemudian mereka dapat segera tidur malam atau lanjut untuk ngaos bersama Gus Balya di kediaman beliau. Semoga amal kita yang sedikit ini dapat menjadi barokah untuk kita semua.. Aamiin Aamiin Ya Robbal Aalamiin..

Related Posts

Leave a Comment