PROGRESIF EDITORIAL – Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya untuk hidup dalam keseimbangan, baik secara spiritual maupun emosional. Salah satu konsep yang penting dalam Islam adalah berpikir positif. Berpikir positif adalah cara pandang yang berfokus pada aspek-aspek yang membangun, penuh harapan, dan bersifat optimis. Dalam pandangan Islam, berpikir positif bukan hanya sebuah sikap yang diinginkan, tetapi juga memiliki dasar teologis dan implikasi moral yang mendalam.
Dawuh beliau KH. Agoes Ali Masyhuri :
“Pikiran anda akan menjadi kenyataan dalam diri anda seketika itu juga.”
Al-Qur’an, sebagai kitab suci umat Islam, memberikan banyak petunjuk yang mengarahkan umat untuk berpikir positif. Salah satu ayat yang sering dikutip adalah QS. Al-Baqarah: 286, yang menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya. Ini menunjukkan bahwa setiap ujian yang diberikan pasti dapat dihadapi dengan sikap yang positif. Dalam hadis, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan pentingnya berpikir positif. Sebagai contoh, hadis yang menyatakan, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim) mengajarkan bahwa kata-kata yang diucapkan haruslah positif, karena kata-kata memiliki pengaruh besar pada pola pikir dan sikap seseorang.
Berpikir positif dapat membantu seseorang mengatasi tantangan hidup dengan lebih baik. Dalam Islam, hidup adalah serangkaian ujian, dan cara seseorang menyikapi ujian-ujian tersebut mencerminkan tingkat keimanannya. Berpikir positif membantu mengurangi stres dan kecemasan, meningkatkan kepercayaan diri, dan mendorong perilaku yang lebih produktif. Sikap ini juga dapat membawa kebaikan dalam hubungan sosial, karena orang yang berpikir positif cenderung lebih ramah, penuh empati, dan mendukung orang lain.
Dalam Islam, berpikir positif juga terkait erat dengan konsep tawakal, yaitu penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak Allah. Ketika seseorang berpikir positif, dia meyakini bahwa Allah memiliki rencana yang baik untuknya, meskipun dia mungkin tidak selalu mengerti jalan-Nya. QS. Al-Anfal: 17 mengingatkan umat bahwa pada akhirnya semua yang terjadi adalah bagian dari rencana Ilahi, sehingga berpikir positif juga berarti memiliki kepercayaan penuh kepada Allah.
KH. Agoes Ali Masyhuri selalu menegaskan :
“Selalu berpikir positif!”
“Pikiran melahirkan kenyataan, dan kenyataan tersebut akan menyebar.”
Islam memberikan berbagai cara untuk meningkatkan berpikir positif. Salah satunya adalah melalui dzikir dan ibadah. Dengan berdzikir, seseorang bisa lebih fokus pada kebesaran Allah dan mengurangi kekhawatiran duniawi. Sholat, khususnya sholat tahajud, juga dianggap sebagai sarana untuk merenung dan memperdalam rasa syukur, yang pada gilirannya meningkatkan sikap positif. Selain itu, berkumpul dengan orang-orang yang memiliki pandangan positif dan menjauhi gosip atau pembicaraan negatif dapat membantu seseorang tetap berada di jalur yang positif.
Berpikir positif adalah komponen penting dalam kehidupan seorang Muslim. Ini bukan hanya sikap yang bermanfaat untuk kesejahteraan pribadi, tetapi juga memiliki dasar teologis yang kuat dalam Islam. Dengan berpikir positif, seorang Muslim dapat menghadapi tantangan hidup dengan keberanian, kepercayaan, dan ketenangan, serta mendekatkan dirinya kepada Allah melalui tawakal dan ibadah yang tulus.
Sumber : Pengajian Rutin Senin “Nderek Abah Yai”, Mei (2024).