Ada dua sebab Allah tidak menurunkan azab bagi umat manusia ketika di dunia. Sebab pertama telah tiada. Sedangkan sebab kedua, masih ada hingga akhir zaman.
Coba kita serap arti dari ayat tersebut, Allah menunda hukumannya bagi seorang yang musyrik, karena Nabi Muhammad Saw. ada di tengah mereka. Sehingga beliau menjadi sebab, Allah tidak menurunkan azab. Itulah sebab pertama.
Sebab kedua adalah memperbanyak istighfar. Memohon ampun kepada Allah. Karena Allah telah menjamin, “Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.”
Rasulullah Saw. bersabda,
عَنْ أَبِي بُرْدَةَ بْنِ أَبِي مُوسَى، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيَّ أَمَانَيْنِ لأُمَّتِي : ( وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ ) ( وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ ) إِذَا مَضَيْتُ تَرَكْتُ فِيهِمْ الاِسْتِغْفَارَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ” .(رواه الترمذي)
Allah telah menurunkan kepadaku dua pengaman atau penyelamat bagi umat dari azab dan bencana, yaitu keberadaanku dan istighfar. Apabila aku telah tiada, maka aku tinggalkan istighfar di antara mereka sampai hari kiamat.” (HR. Tirmidzi)
Dapat kita ketahui, bahwa kita harus selalu bergantung kepada Allah SWT dengan memperbanyak membaca istighfar, memohon ampun kepada Allah. Karena hal tersebutlah kita selalu dilindungi dan telah dijamin oleh Allah barang siapa yang melakukan kedua hal tersebut.
