PROGRESIF EDITORIAL – Makam Syarifah Khodijah binti Sayyid Syarif Hidayatullah, atau populer dikenal dengan Mbah Ratu Ayu.
Merupakan salah satu cucu dari Maulana Sultan Hasanuddin dan putri dari Maulana Syarif Hidayatullah atau Kanjeng Sunan Gunung Jati, yang makamnya berlokasi di Cirebon, Jawa Barat.
Berbeda dengan Mbah Ratu Ayu, yang makamnya berlokasi di belakang rest area Swadesi wetan atau timur Alun-alun Bangil Pasuruan Jawa Timur.
Dilansir dari kelumajang.com, bersumber dari Kholik, juru kunci makamnya, mengenai alasan Mbah Ratu Ayu yang dimakamkan di Jawa Timur, yang mana berada jauh dari ayahnya.
Pasalnya, kisah dimakamkannya Mbah Ratu Ayu di Bangil Pasuruan Jawa Timur, bermula dengan rasa rindunya kepada kedua putranya.
Sayyid Arifuddin atau Arif Segoropuro dan Sayyid Sulaiman Mojoagung, yang kala itu sedang belajar di Pesantren milik Mbah Sholeh Semendi, Winongan.
Namun, ketika di perjalanan tepatnya di Bangil, beliau mendadak jatuh sakit, hingga akhirnya ajal menjemputnya dan kemudian dimakamkan di pemakaman daerah Timur Alun-alun Bangil.
Awalnya, tidak seorang pun dapat mengetahui dan mengenali makam Mbah Ratu Ayu.
Namun, suatu hari, terdapat salah satu Habib bernama Ba’abud yang berasal dari Lawang, Malang Jawa Timur.
Seakan mendapat firasat mengunjungi pemakaman di Timur Alun Alun Bangil Pasuruan.
Hingga melihat salah satu makam yang ia percaya dan yakini, bahwa makam tersebut bukanlah makam milik sembarang orang.
Singkat cerita, di bedakanlah satu makam tersebut dari makam-makam lainnya dengan dibangun sebuah gedung untuk tetenger atau pembeda.
Berdasarkan banyak kepercayaan masyarakat, bahwa makam Mbah Ratu Ayu dengan karomah luar biasa yang dimilikinya dapat memudahkan datangnya jodoh seseorang.
Luluk Mudzakiroh, pengasuh Yayasan Islamiyah Pajarakan Kulon Probolinggo, yang seringkali berziarah ke makam Mbah Ratu Ayu juga turut mendukung ungkapan tersebut.
Jadi, jika terdapat seseorang yang dirasa pada umur yang lebih dari pantas menikah, namun belum juga datang jodohnya. Dapat berziarah ke makam Mbah Ratu Ayu, dan berikhtiar dengan perantara karomahnya.