Home Tokoh Abdul Khaliq al-Ghujdawani, Mahaguru Sufi dari Bukhara

Abdul Khaliq al-Ghujdawani, Mahaguru Sufi dari Bukhara

by Abdul Wahid Tamimi

PROGRESIF EDITORIAL – Khurasan adalah tempat berkumpulnya para sufi. Tarekat kebatinan begitu berkembang di sana dan Maroko yang kemudian memengaruhi wilayah Islam lain di penjuru dunia. Banyak ulama sufi yang lahir di sana, salah satu yang paling dikenal adalah Abd al-Khaliq al-Ghujdawani.

Asy-Syaikh Hazrat Khwaja Abd al-Khaliq bin Abd al-Jalil al-Ghujdawani lahir di G’ijduvon, sebuah desa di Bukhara. Tak diketahui kapan ia lahir, namun nasabnya cukup mulia. Ayahnya, asy-Syaikh Abd al-Jalil, adalah cicit al-Imam asy-Syaikh Malik bin Anas, pendiri mazhab Maliki. Sedangkan, ibunya adalah keluarga Kesultanan Seljuk.

Abd al-Khaliq menuntut ilmu di Bukhara. Di antara gurunya, yaitu asy-Syaikh Shadr ad-Din Ibrahim bin Hamuya al-Kubrawi, asy-Syaikh Shadr ad-Din Arif as-Suhrawardi, dan asy-Syaikh Yusuf bin Ayyub al-Hamdani.

Abd al-Khaliq diangkat menjadi mursyid Tarekat Naqsyabandiyah oleh asy-Syaikh Yusuf. Ia berhasil merumuskan 8 asas tarekat, yaitu; 1) sadar dalam bernafas, 2) menjaga langkah, 3) berjalan di tanah kelahirannya (unsur diri), 4) sepi di tengah keramaian, 5) mengingat Allah, 6) memperbarui iman, 7) waspada dengan menjaga pikiran dan perasaan, dan yang terakhir adalah 8) memusatkan jiwa pada keindahan Allah.

Di usia senja, Abd al-Khaliq juga membangun zawiyah (institusi pendidikan/majelis) di Syam. Lantas, ia kembali ke G’ijduvon dan wafat di sana. Setelah wafatnya sang ulama, Ia kemudian mengangkat asy-Syaikh Muhammad Arif ar-Righwari sebagai mursyid. Saat ini, makamnya sangat ramai diziarahi umat, terutama penganut Tarekat Naqsyabandiyah. Semoga kita semua mendapat berkahnya, Amin YRA.

*) Editor : Aqila Nur Rahmalia

Baca Juga:  Junub Ketika Akhir Waktu Sholat? Gimana Sholatnya?

Related Posts

Leave a Comment