Namanya Musa, ia lahir di Abwa pada tanggal 7 Shafar 120 Hijriah. Ayahnya bernama Ja’far ash-Shadiq dan ibunya bernama Hamidah Khatun al-Maghribi. Nasabnya bersambung pada Rasulullah dengan rincian:
- Rasulullah Muhammad saw.
- Fathimah az-Zahrah
- Husain asy-Syahid
- Ali Zain al-Abidin
- Muhammad al-Baqir
- Ja’far ash-Shadiq
- Musa al-Kadzim
Musa dikaruniai kecerdasan yang sangat mumpuni. Suatu hari, Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit bertanya tentang kendali Tuhan dalam perbuatan manusia.
Musa yang masih muda menjawab bahwa manusia telah diberikan kebebasan setelah menerima bimbingan dan tuntunan dari Allah. Abu Hanifah terkesima akan jawaban cerdas dari pemuda tersebut.
Selain kecerdasan, Musa adalah seorang yang dermawan dan bertata krama luhur. Ia pernah memberi 300 dinar pada petani yang pernah menyakitinya. Selain itu, ia tak segan-segan membantu orang miskin.
Ketika ditanya tentang alasan atas perbuatannya, Musa menjawab bahwa kekayaan manusia itu tidak akan abadi dan boleh jadi manusia yang kita bantu dapat membantu kita di hari kiamat.