Ternyata, Nun Ahsan dapat mengemban amanah tersebut dengan sangat baik. Bahkan, mulai banyak ulama besar di seluruh dunia yang menyekolahkan anaknya di pesantren tersebut. Hal tersebut terjadi karena Nun Ahsan senang menguatkan sambungan tali silaturrahim pada mereka.
Nun Ahsan bersama keponakannya, KH. Sholeh Abdul Kalim yang dipanggil Nun Kalim, memang dikenal senang menguatkan sambungan tali silaturrahim. Bahkan, mereka membangun persatuan keluarga Qamarizzaman yang menurunkan ibu dari KH. Muhammad Hasan.
Nun Ahsan dikenal sebagai ulama yang sangat mencintai seni. Di akhir dekade 1980, ia membentuk grup drumband yang sempat ditentang oleh ulama lain. Namun, lama-kelamaan terobosannya turut diterapkan di pesantren lain di seluruh penjuru negeri.
Nun Ahsan sangat mencintai Nahdlatul Ulama. Dalam suatu pidato, ia menyatakan untuk siap mengorbankan jiwa dan hartanya demi keberlangsungan organisasi tersebut.