- KH. Achmad Sa’dullah Nawawi
Lahir pada 1922, KH. Achmad Sa’dullah Nawawi adalah putra pertama KH. Nawawi Noerhasan dari istri ketiga, Hj. Asyfiah yang berasal dari Gondang.
KH. Achmad Sa’dullah Nawawi memilih jalan perjuangan lain dari para saudaranya. Ia bersama KH. Abdul Jalil Fadhil bergabung dengan Hizbullah. Bahkan, ia diangkat menjadi kepala Kompi Pasuruan.
Di dalam setiap perang yang diikuti, KH. Achmad Sa’dullah Nawawi selalu mendapat keberuntungan dan mengeluarkan keistimewaannya. Berulang kali ia tertangkap, berulang kali ia lolos dengan cara yang di luar nalar. Sayangnya, KH. Abdul Jalil Fadhil harus syahid dalam Agresi Militer I pada 1947.
Setelah menuntaskan perjuangannya di medan perang, KH. Achmad Sa’dullah Nawawi berusaha mengimplementasikan kedisiplinan yang didapatkannya kepada para santri. Namun, ia tak langsung marah ketika ada yang melanggar. Ia akan meminta santri itu berpikir akan akibat perbuatannya di masa depan.
KH. Achmad Sa’dullah Nawawi dikenal tak mau menampilkan kelihaiannya dalam ilmu agama secara berlebihan. Bahkan, KH. Muhammad Cholil Nawawi sampai berkata,
“Coba kalau Sa’dullah lebih rajin mengaji, kalah semua saudaranya.”
KH. Achmad Sa’dullah Nawawi wafat pada 1972 di usia 50 tahun. Di hari wafatnya, muncul sebuah keajaiban. Di tengah kemarau, langit menurunkan hujan seakan menangisi kepergiannya. Bahkan, KH. Muhammad Cholil Nawawi sampai berkata,
”Kok Sa’dullah bisa begini?. Saya tidak menyangka Sa’dullah punya kekeramatan seperti ini. Saya sendiri belum tentu akan seperti ini.”